Bisnis.com, BANDUNG – Menpar telah menetapkan tiga program pengembangan pariwisata antara lain pengembangan pariwisata melalui digital tourism, homestay desa wisata dan aksesibilitas.
Menteri Pariwisata Indonesia Arief Yahya mengatakan tiga program pengembangan pariwisata bertujuan untuk mengejar target sektor pariwisata tahun 2019, yaitu meningkatnya kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 20 juta kunjungan.
“Sektor pariwisata adalah leading sector penyumbang PDB,” ujar Arief pada, Senin (13/3/2017) di acara Rapat Koordinasi Perguruan Tinggi Pariwisata Ke-III.
Arief menambahkan target sektor pariwisata lainnya adalah perolehan devisa sebesar Rp280 triliun, kontribusi terhadap PDB nasional sebesar 8%, menciptakan 13 juta lapangan kerja serta daya saing para pariwisata Indonesia.
Untuk mencapai target tersebut, telah ditetapkan digital tourism,homestay desa wisata dan aksesibilitas adalah program pengembangan yang harus dilaksanakan tahun 2017 ini.
Digital tourism dipilih sebagai tantangan global dalam menghadapi perubahan perilaku konsumen pariwisata yang membutuhkan dukungan digital.
Sementara itu, homestay desa wisata dipilih untuk melibatkan masyarakat setempat dalam penyediaan 10 destinasi prioritas antara lain Danau Toba, Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Kepulauan Seribu, Borobudur, Bromo-Tengger-Semeru, Mandalika, Labuan Bajo, Wakatobi dan Morotai.
Aksesibilitas dipilih untuk mengoptimalkan dan memudahkan akses menuju 10 destinasi prioritas tersebut.
“Atraksi, akses dan amenitas adalah kunci pembangunan pariwisata,” tambahnya.
Selain itu, Menpar juga akan mengoptimalkan sinergi dari lima pemangku kepentingan utama yang terhimpun dalam sinergi Pentahelix.
Menpar Tetapkan 3 Program Pengembangan Pariwisata
Menpar telah menetapkan tiga program pengembangan pariwisata antara lain pengembangan pariwisata melalui digital tourism, homestay desa wisata dan aksesibilitas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
3 hari yang lalu
OJK Gandeng FSS Korea Tingkatkan Pengawasan Sektor Keuangan
5 jam yang lalu