Bisnis.com, BANDUNG - Indonesia adalah negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam atau muslim. Oleh karena itu, konsep pariwisata halal sangat relevan dikembangkan di Indonesia. Hal ini dibahas dalam Seminar Internasional Pariwisata Halal di Institut Teknologi Bandung (1/9/2016).
Ketua Bidang Bisnis dan Wisata Syariah Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI) Endy Astiwara, menyampaikan tujuan safar-pariwisata- dalam agama Islam adalah untuk mengenali budaya, menuntut ilmu, relaksasi dan melihat tanda kebesaran Tuhan.
"Untuk mewujudkan wisata halal di Indonesia, perlu adanya kriteria-kriteria," ujarnya.
Endy menambahkan kriteria tersebut seperti berorientasi pada kemaslahatan umum, menghindari kemusyrikan, menghindari maksiat, menghormati nilai-nilai sosial budaya dan menjaga kelestatian lingkungan.
"Halal memberikan kesempatan untuk beribadah sesuai aturan Islam," ujar Endy.
Dalam wisata halal, diperlukan juga fasilitas-fasilitas pendukung untuk para wisatan muslim.
Selain itu, wisatawan muslim harus diberi kemudahan akses beribadah serta disediakan makanan dan minuman yang halal dari pihak destinasi wisata.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif periode 2011-2014, Sapta Nirwandar juga memberikan pemaparan terkait pariwisata halal di Indonesia. Dia juga menekankan pentingnya branding wisata sesuai syariah ini.
"JIka ada wisata halal maka ada wisata haram, lebih baik brandingnya wisata syariah. Soft launching wisata syariah di Indonesia sendiri dilakukan di Surabaya pada Desember 2012 yang lalu," ujarnya. (K10)