Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ingin Telinga Sehat? Batasi Dengar Musik Hanya Satu Jam Sehari

elinga merupakan salah satu indera manusia yang paling penting, tidak jauh berbeda dari mata dan indera lainnya.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, BANDUNG--Telinga merupakan salah satu indera manusia yang paling penting, tidak jauh berbeda dari mata dan indera lainnya.

Jika telinga tidak berfungsi dengan baik, seseorang akan mengalami gangguan pendengaran atau bahkan tuli.

Oleh karena itu, tak heran jika menjaga telinga yang sehat menjadi hal yang harus dilakukan oleh semua orang setiap hari.

Salah satu hal yang dapat merusak kemampuan mendengar mendengarkan suara yang terlalu keras, termasuk musik.

Banyak penelitian telah mengungkapkan bahwa mendengarkan musik terlalu sering, terutama secara langsung melalui headset atau earphone dapat merusak pendengaran.

Baru-baru ini, peneliti juga membahas hubungan telinga kerusakan dengan musik.

Para ahli kesehatan dunia merekomendasikan bahwa kita dapat membatasi mendengarkan musik hanya satu jam sehari.

Hanya mendengarkan musik satu jam sehari untuk menjaga kesehatan telinga kita dan kemampuan pendengaran.

WHO telah mengungkapkan bahwa jutaan orang muda yang berisiko tinggi ketulian akibat mendengarkan musik keras.

Penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat menemukan bahwa 40% dari remaja dan dewasa muda berisiko kehilangan pendengaran akibat suara keras di sebuah klub malam, bar, atau tempat-tempat lain, seperti dilansir Daily Mail, Selasa (10/3/2015).

WHO menambahkan bahwa mendengarkan suara di atas 85 desibel selama delapan jam atau 100 desibel selama 15 menit sangat tidak aman.

Headset biasanya memiliki volume antara 75-136 desibel, dan kebanyakan orang mengatur volume rata-rata mereka antara 75-105 desibel.

Di tempat dengan musik keras, biasanya tingkat suara rata-rata 104-112 desibel. Sementara itu, dalam konser, rata-rata suara jauh di atas itu.

Suara yang terlalu keras dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel sensorik telinga.

Sedangkan dalam jangka pendek dapat menyebabkan gangguan pendengaran sementara dan tinnitus, dalam jangka panjang hal ini dapat menyebabkan gangguan pendengaran permanen.

Selain mendengarkan suara keras, beberapa faktor lain seperti merokok dan diabetes juga dapat mempengaruhi risiko seseorang untuk mengalami gangguan pendengaran akibat suara keras.

Jika Anda termasuk orang yang sering mendengarkan musik terlalu keras, baik dengan alat-alat seperti headset, earphone, atau langsung,

Anda harus mulai menghentikan kebiasaan sekarang. Melindungi kesehatan telinga dan pendengaran Anda sejak saat ini sebelum kerusakan telinga yang tidak bisa disembuhkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper