Bisnis.com, CIREBON- Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Cirebon menemukan 25 ekor sapi di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) menjelang Hari Raya Iduladha.
Sub Koordinator Ternak Distan Kabupaten Cirebon, Herman Syaiful Bahri mengatakan, puluhan ekor hewan ternak tersebut menyebar di beberapa wilayah kecamatan. Hewan tersebut pun masih dalam kondisi sakit hingga Selasa (21/5/2024) siang ini.
"Sekarang sedang dalam tahap penanganan oleh tim kesehatan hewan. Mudah-mudahan segera membaik dan tidak menyebarkan ke hewan lainnya," kata Herman di Kabupaten Cirebon, Selasa (21/5/2024).
Dalam upaya mengantisipasi PMK mewabah di Kabupaten Cirebon, pemerintah mengeluarkan dua aturan ketat yang harus dilakukan saat proses distribusi hewan ternak dari luar daerah.
Pertama, hewan ternak wajib memiliki surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) dari dinas setempat dan sudah menjalani tes usap (swab). "Aturan harus dipakai supaya PMK tidak terjadi kembali di Kabupaten Cirebon. Apalagi, dalam waktu dekat akan memasuki Hari Raya Idul Adha," kata Herman.
PMK diketahui telah menjangkiti hewan ternak, terutama sapi, di beberapa daerah di Indonesia. Secara umum, PMK merupakan penyakit infeksi virus yang bersifat akut dan sangat menular pada hewan berkuku genap/belah.
Baca Juga
Penyakit ini ditandai dengan adanya pembentukan vesikel/lepuh dan erosi di mulut, lidah, gusi, nostril, puting, dan di kulit sekitar kuku. Mengutip data Kementerian Kesehatan, PMK disebabkan oleh Apthovirus, keluarga picornaviridae.
Adapun, terdapat tujuh serotipe PMK yang telah diidentifikasi yaitu tipe Oise (O); Allemagne (A); German Strain (C); South African territories 1 (SAT 1); SAT 2; SAT 3; dan Asia 1. Tipe O, A, C, SAT 1, SAT 2, SAT 3 dan Asia 1 tersebut yang secara imunologis berbeda satu sama lain.
Hewan peka terhadap PMK adalah hewan berkuku genap/belah, yaitu jenis ruminansia (sapi, kerbau, kambing, domba, rusa), babi, unta dan beberapa jenis hewan liar seperti bison, antelop, menjangan, jerapah dan gajah.
Secara infeksi buatan PMK juga dapat ditularkan kepada tikus, marmut, kelinci, hamster, ayam dan beberapa jenis hewan liar akan tetapi tidak memegang peranan penting dalam penyebaran PMK di alam.