Bisnis.com, BANDUNG — PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) melakukan sejumlah strategi untuk menggenjot kinerja di sektor kredit pemilikan rumah (KPR) di tahun ini.
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan dengan kondisi geopolotik dan kenaikan suku bunga Bank Indonesia, penyaluran KPR menjadi cukup menantang.
“Memang yang paling ditakutkan kalau ekonomi melemah, paling ditakutkan kalau itu terjadi, karena terjadinya geopolitik yang gak menentu. Seperti Palestina-Israel, Ukraina-Rusia, China-Amerika masih kaga akrab-akrab, ini mempengaruhi,” ungkap dia saat membuka layanan Sales Center KPR BTN, di Bandung, Selasa (21/5/2024).
Meski demikian, ia menilai pertumbuhan properti diharapkan masih bisa seperti tahun lalu yakni 10%-12% penjualannya.
“Dan lewat KPR juga tahun lalu 11,88%, harusnya tahun ini kita harap angkanya sama 12%,” ungkap dia.
Namun, dengan koreksi suku bunga ke atas ini pihaknya juga akan mulai mempertimbangkan untuk mengoreksi kembali target hingga akhir tahun nanti.
Baca Juga
“Cuma dengan naiknya suku bunga ini kita lagi mereview untuk menurunkan target pertumbuhan, ya realistis juga kita,” jelasnya.
Pasalnya, ia mengkhawatirkan suku bunga akan kembali naik yang akan berdampak pada luquiditas harga yang juga naik.
“Ini yang menyebabkan kita mungkin akan menurunkan acuan target kita dari 14% turun mendekati angka 10%,” ungkapnya.
Untuk itu, dalam rangka pengelolaan KPR nonsubsidi khususnya untuk segmen emerging affluent yang berasal dari developer dan proyek perumahan terpilih, pihaknya membuka layanan Sales Center KPR BTN.
Program ini diharapkan mampu meningkatkan market share KPR nonsubsidi, sekaligus meningkatkan pendapatan BTN.
Sales Center KPR BTN Bandung ini merupakan pembukaan lanjutan dari pembukaan pertama kali yang diluncurkan pada 16 Juni 2023 yaitu di Jakarta Kelapa Gading, diikuti 23 Juni 2023 di BSD dan Surabaya.
"Dari tiga Sales Center KPR BTN tersebut sampai dengan April 2024 telah merealisasikan KPR nonsubsidi 1.383 unit dengan nilai Rp1,35 triliun," kata Nixon.
Menurut Nixon, dengan potensi bisnis KPR nonsubsidi khususnya segmen emerging affluent yang masih sangat potensial untuk dikembangkan, maka dibentuk Sales Center di tiga kota besar lainnya yakni, Medan, Bandung dan Makassar.
Untuk mendukung penjualan Sales Center KPR BTN di wilayah baru tersebut diselenggarakan BTN Property Expo secara serentak di kota yang sama, pada 21-26 Mei 2024 yang diikuti oleh 53 developer dengan lebih dari 150 proyek perumahan yang ditawarkan.
Dalam BTN Property Expo ini juga ditawarkan program suku bunga yang menarik yaitu mulai 2,99% dan bebas biaya provisi dengan skema fixed rate 1 tahun dan 3,47% dengan skema fixed rate 3 tahun yang dapat dimanfaatkan bagi debitur fixed income maupun nonfixed income.
Dengan ada tambahan tiga Sales Center KPR BTN baru, Nixon mentargetkan bisa mencapai target realisasi KPR nonsubsidi BTN 2024 sebesar Rp1,5 triliun.
Ke depannya, BTN juga mempertimbangkan potensi penjualan KPR nonsubsidi khususnya untuk segmen emerging affluent sebelum menambah Sales Center KPR BTN di wilayah lainnya.
Dia menambahkan, BTN selama ini memiliki peran strategis, yaitu berperan sebagai agent of development, sebagai pendamping pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan rumah rakyat Indonesia.
"Sejak tahun 1976, Bank BTN telah menyalurkan lebih dari 5,2 juta unit rumah di seluruh Indonesia dengan market share KPR terbesar di Indonesia mencapai 39%. Saat ini Bank BTN memiliki 734 jaringan kantor yang terdiri dari 625 jaringan kantor konvensional dan 109 kantor Syariah yang tersebar di Indonesia," imbuhnya.