Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos BTN Beberkan Tantangan Salurkan Kredit KPR Nonsubsidi

BTN menilai penyaluran pembiayaan di sektor kredit pemilikan rumah (KPR) nonsubsidi cukup menantang di tengah konflik geopolitik dan naiknya suku bunga acuan.
Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu
Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu

Bisnis.com, BANDUNG — PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) menilai penyaluran pembiayaan di sektor kredit pemilikan rumah (KPR) nonsubsidi cukup menantang di tengah konflik geopolitik dan naiknya suku bunga acuan Bank Indonesia.

Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan tantangan tersebut memang hampir mayoritas terjadi pada layanan dimana kebiasaan kelas menengah ke atas dengan segementasi perumahan subsidi berbeda.

Selan itu, pihaknya juga harus bersaing dari sisi bunga yang harus disesuaikan dengan promo-promo yang menarik.

“Tantangannya tadi pasti layanan, orang pengen cepet. Lalu suku bunganya lebih kompetitif, kita gabisa main-main dengan bunga 12%, 13% itu nggak bisa,” ungkap dia.

Apa lagi, saat ini generasi milenial sudah mulai menjadi target market dari KPR non subsidi. Sehingga harus disesuaikam dengan pendapayan profil nasabah milenial.

“Karena memang satu lagi kita punya produk yang ngikutin incomenya nasabah milenial, jadi naiknya [bunga] tuh pelan-pelan,” ungkapnya.

Ia menyontohkan, dengan bunga promo 2,99%, dan bunga floating 10%, maka tidak bisa menaikkan bunga drastis. 

“Nggak bisa langsung naik dari 2,99% ke 10%, naiknya mesti gradual, namanya Graduated Payment Mortgage, naiknya berpola tangga, sampe 5 tahun naiknya pelan-pelan dituntun, baru dia ke bunga normal,” ungkap dia.

Pasalnya, jika tidak dilakukan sistem tersebut, nasabah akan merespon negatif karena dilakukan penyesuaian bunga secara drastis.

“Kalau dulu naiknya biasanya langsung kaget dan biasanya responsnya negatif. Akhirnya kita rubah, fixed ratenya kita tuh Graduated Payment Mortgage, mengikuti kemampuannya si pembeli, itu challenge banget,” imbuhnya.

Hal tersebut dikatakannya didapat dari hasil pembelajaran setahun lamanya dan akhirnya di aplikasikan di Sales Center yang kini dibuka di tiga kota besar, yakni Bandung, Medan dan Makassar.

“Nah itu yang kita belajar dan hampir setahun belajar, kita replicate di Bandung, Medan dan Makassar, di semester satu ini. Di Semester dua kita memang mau buka dua lagi Sales Center, jadi nanti akhir tahun kita punya delapan Sales Center,” imbuhnya.

Sales Center ini kata dia akan didorong melayani profil KPR dengan nilai Rp1 miliar ke atas. 

“Targetnya tahun ini, kalau kemarin setahun Rp1,35 triliun, ya pasti di akhir tahun kita berharap bisa Rp2,5 triliun lah totalnya,” jelasnya.

Ia juga mengakui, Jawa Barat masih menjadi daerah penopang penyaluran pembiayaan KPR dengan menyumbang 30% untuk market share BTN.

“Nomor dua Jawa Timur dan Nomor tiga di seluruh Sumatra,” jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dea Andriyawan
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper