Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Masyarakat Diajak Kelola Sampah, Cek Tutorialnya di Bebasampah.id

Bisnis.com, BANDUNG--Penanganan permasalahan sampah rupanya membawa beberapa komunitas peduli lingkungan di Kota Bandung yaitu Greeneration Foundation, Perkumpulan Yayasan Pengembangan Biosains dan Bioteknologi (YPBB) dan Ikatan Alumni Teknik Lingkungan ITB untuk berkolaborasi bersama untuk menghadirkan bebassampah.id.
Robot Tempat Sampah (Rotsa) karya mahasiswa Unikom. n(Rani Fadila/Bisnis-Jabar)
Robot Tempat Sampah (Rotsa) karya mahasiswa Unikom. n(Rani Fadila/Bisnis-Jabar)

Bisnis.com, BANDUNG—Penanganan permasalahan sampah rupanya membawa beberapa komunitas peduli lingkungan di Kota Bandung yaitu Greeneration Foundation, Perkumpulan Yayasan Pengembangan Biosains dan Bioteknologi (YPBB) dan Ikatan Alumni Teknik Lingkungan ITB untuk berkolaborasi bersama untuk menghadirkan bebassampah.id.

Portal dalam jaringan ini terkait informasi pengelolaan sampah kota yang partisipatif dengan melibatkan seluruh actor yaitu masyarakat, swasta dan pemerintah. Layanan ini bisa mengumpulkan berbagai informasi terkait pengelolaan sampah di Kota Bandung dan membantu mewujudkan Indonesia Bebas Sampah.

Mohammad Bijaksana Junerosano, Dewan Pengarah BebasSampah.id mengatakan informasi mengenai pengelolaan sampah kota ini dapat diperbaharui dengan partisipasi aktif masyarakat dimana data tersebut berupa timbulan sampah, lokasi tempat persampahan, TPS liar, pelanggaran pembuangan sampah di Indonesia dan pengaduan lainnya.

“Tidak hanya itu, platform ini juga memungkinkan adanya informasi solutif pengelolaan sampah seperti tempat pengomposan, daur ulang, lokasi pengelolaan sampah, TPS terpadu, bank sampah dan lainnya,” katanya.

Peran serta dari masyarakat ini dinilai akan sangat membantu pemerintah sebagai penanggungjawab pengelolaan sampah, mengenali permasalahan dan cara penanganannya.

Harapannya, sistem ini dapat mendorong kebiasaan pengelolaan sampah mulai dari lingkungan terkecil yaitu rumah tangga hingga komunal di RT/RW, kelurahan, hingga kecamatan. Pengelolaan sampah secara desentralisasi ini berdampak pada efisiensi biaya pengangkutan sampah dan juga kebutuhan lahan yang luasnya berkali-kali lapangan seopakbola untuk dijadikan TPA baru.

Terpenting, ini dapat menjadi salah satu cara pemetaan yang baik untuk melihat kekuatan dan kelemahan pengelolaan sampah yang ada saat ini. “Saat masyarakat ikut memetakan masalah, kita dapat melihat bagaimana akuntabilitas pemerintah dalam menanganinya.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper