[caption id="attachment_437362" align="aligncenter" width="600"] Pekerja menyelesaikan pembuatan baja ringan, yang biasa digunakan untuk rangka atap rumah, di Pabrik PT Nuansa Alumunium, Jalan Raya Rancaekek Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (19/9). Pemilik usaha menyebutkan saat ini harga bahan baku baja ringan terus merangkak naik 13,4% sejak terjadi pelemahan rupiah dari Rp33.500 per kilogram menjadi Rp38.000 per kilogram.[/caption] Bisnis-jabar.com, BANDUNG--Berawal dari kesuksesan mewujudkan obsesi menjadi pengusaha aluminium dengan memegang sekitar 35% pasar se-Jawa Barat, Nana Mulyana berencana mengembangkan bisnis ritel struktur bangunan bersama mitranya di Palembang dengan sistem one stop shopping pada tahun 2014. Bisnis ini dikembangkan dengan tujuan untuk menangkap peluang adanya perubahan pola berbelanja dari tradisional ke modern dan memberikan margin keuntungan yang lebih tinggi. Hal ini juga menjadi salah satu alasan Nana dengan memilih nama 'Nuansa Aluminium' dimana Nuansa dianggapnya berarti warna. Sejak dulu, secara pribadi dirinya ingin mewarnai bisnis alumunium dengan metode jaringan dan kemitraan yang diharapkan berbasis syariah. Nana mengemukakan inovasi membuat ritel one stop shopping berawal dari pemikiran sudah banyaknya ritel bangunan yang hanya menjual produk interior, sementara struktur bangunan masih belum ada. Dengan pertimbangan tersebut, ujarnya, para pelanggan dapat berbelanja berbagai ragam bahan bangunan yang sangat lengkap di tempat yang nyaman serta luas dan tentunya dengan harga yang kompetitif. “Di ritel tersebut konsumen hanya cukup memesan ingin bangunan seperti apa dan hanya sekali melakukan transaksi. Nantinya, kami yang menyediakan dari mulai struktur hingga menjadi sebuah bangunan,” ujarnya kepada Bisnis belum lama ini. Dengan inovasi seperti ini, konsumen tidak usah memikirkan bagaimana membuat rumah yang mengharuskan membeli barang di beberapa tempat. “Mungkin ritel ini merupakan satu-satunya di Indonesia, karena kalau melihat rata-rata bisnis seperti ini belum ada,” kata Nana. Dengan manajemen terbuka yang dibangun terhadap mitranya, lantas ritel tersebut saat ini dalah tahap penjajakan dan segera didirikan pada tahun 2014. Dalam menjalankan kemitraannya, Nana memiliki prinsip apa yang diketahuinya dalam bisnis harus diketahui pula oleh orang lain. ”Karena itu bagi mereka yang berminat berwirausaha di mana pun di seluruh Indonesia, bisa menjadi partner perusahaan kami.” Nana juga menyebutkan ritel tersebut didirikan sebagai langkah inovasi menghadapi Asean Economy Community (AEC) 2015 mendatang, dimana banyak produk impor yang lebih murah mulai menggempur pasar Indonesia. ”Kemitraan ini yang sulit dan tidak bisa ditembus oleh mereka. Sehingga langkah persaingan usaha dengan menciptkan inovasi ritel bisa menjadi penopang pertumbuhan perusahaan ke depan.” Menurutnya, persaingan usaha merupakan salah satu permasalahan yang selalu menjadi kekhawatiran bagi sebagian pengusaha. Tak jarang permasalahan ini mendorong seorang pebisnis terpaksa harus memenuhi pikiran dengan kekhawatiran-kekhawatiran yang membuatnya susah.(k29)
PT Nuansa Aluminium: Go Ritel One Stop Shoping
[caption id=attachment_437362 align=aligncenter width=600] Pekerja menyelesaikan pembuatan baja ringan, yang biasa digunakan untuk rangka atap rumah, di Pabrik PT Nuansa Alumunium, Jalan Raya Rancaekek Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (19/9). Pemilik usaha menyebutkan saat ini harga bahan baku baja ringan terus merangkak naik 13,4% sejak terjadi pelemahan rupiah dari Rp33.500 per kilogram menjadi Rp38.000 per kilogram.[/caption]

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel