Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indramayu Buka Sekolah Pasar Modal, Bekali ASN Melek Investasi

Dampak dari jebakan investasi ilegal sangat serius. Banyak korban kehilangan produktivitas kerja, prestasi menurun, terjerat utang, bahkan rela menjual aset.
Investor mencari informasi harga saham di Depok, Jawa Barat. Bisnis/Arief Hermawan P
Investor mencari informasi harga saham di Depok, Jawa Barat. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, INDRAMAYU - Pemerintah Kabupaten Indramayu Sekolah Pasar Modal yang ditujukan khusus bagi aparatur sipil negara (ASN).

Program ini diklaim menjadi salah satu langkah nyata pemerintah daerah dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di kalangan pegawai negeri.

Selain itu, upaya tersebut merupakan bentuk pencegahan terhadap maraknya praktik investasi ilegal, pinjaman online tanpa izin, hingga judi daring yang belakangan meresahkan masyarakat.

Bupati Indramayu Lucky Hakim mengatakan sekolah tersebut dibentuk karena kompleksnya persoalan keuangan di era digital. Menurutnya, perkembangan teknologi yang mempermudah transaksi ternyata juga menimbulkan dampak negatif berupa gaya hidup konsumtif. 

Pola belanja berlebihan, kata Lucky, seringkali mendorong sebagian orang mencari pembiayaan instan melalui jalur tidak sehat, termasuk berurusan dengan rentenir, pinjaman daring ilegal, hingga investasi bodong.

“ASN harus menjadi teladan dalam mengelola keuangan pribadi. Jika mereka saja terjebak investasi abal-abal atau judi online, bagaimana bisa memberi contoh baik bagi masyarakat?” ujar Lucky, Kamis (28/8/2025).

Ia menambahkan, dampak dari jebakan investasi ilegal sangat serius. Banyak korban kehilangan produktivitas kerja, prestasi menurun, terjerat utang, bahkan rela menjual aset demi melunasi kewajiban. 

Tak sedikit pula yang mengalami tekanan keluarga hingga berujung pada tindakan ekstrem seperti percobaan bunuh diri.

Lucky mengatakan, sekolah pasar modal ini melibatkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Perwakilan Cirebon, Bursa Efek Indonesia (BEI), dan MNC Sekuritas.

Menurut Lucky, ASN selama ini identik dengan penerimaan gaji rutin, namun banyak yang belum memiliki strategi pengelolaan dana jangka panjang. Dengan bekal literasi pasar modal, pegawai negeri diharapkan mampu merencanakan masa pensiun secara sejahtera, tanpa bergantung pada skema tabungan konvensional semata.

Pemerintah daerah menilai literasi keuangan bukan hanya kebutuhan individual, tetapi juga berimplikasi pada kinerja birokrasi. ASN yang stabil secara finansial cenderung lebih produktif dan fokus dalam bekerja, sehingga pelayanan publik dapat meningkat. 

"Sebaliknya, ASN yang terjerat masalah keuangan rentan menurunkan kinerja, bahkan berpotensi melakukan pelanggaran etik maupun hukum," kata Lucky.

Dari sisi ekonomi daerah, peningkatan partisipasi ASN dalam investasi legal turut mendukung iklim pasar modal nasional. Partisipasi ini diharapkan mampu memperluas basis investor ritel dari kalangan masyarakat umum.

Jika tren positif ini berkembang, maka potensi penghimpunan dana jangka panjang di pasar modal akan semakin besar, sehingga mendukung pembiayaan pembangunan nasional.

Lucky berharap, kegiatan tersebut tidak berhenti sebatas seremonial. Ia menegaskan akan mendorong tindak lanjut berupa pendampingan rutin bagi ASN yang berminat memulai investasi. 

Pemerintah daerah juga membuka kemungkinan memperluas program serupa bagi masyarakat umum, sehingga literasi keuangan tidak hanya terfokus di kalangan pegawai negeri, melainkan juga menyentuh warga secara luas.

"Dengan langkah ini, Indramayu berupaya menempatkan diri sebagai daerah yang proaktif dalam menghadapi tantangan keuangan digital. Literasi dan inklusi keuangan dipandang sebagai kunci untuk membentengi masyarakat dari jebakan pinjaman ilegal maupun perjudian daring, sekaligus memperkuat basis ekonomi kerakyatan melalui pemanfaatan pasar modal secara bijak dan terarah," kata Lucky.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro