Bisnis.com, BANDUNG - Sekda Herman menegaskan komitmen Pemdaprov mendukung realisasi Sekolah Rakyat di Jawa Barat.
Sejauh ini ada 13 Sekolah Rakyat yang sudah siap operasional tersebar di kabupaten dan kota, dengan jumlah murid SD 75 orang, SMP 675 siswa, dan SMA 640 siswa
Adapun ke-13 Sekolah Rakyat yakni Sentra Terpadu Galih Pakuan Ciseeng, Sentra Terpadu Inten Suweno Cibinong Kabupaten Bogor, Sentra Pangudi Luhur Kota Bekasi, Sentra Phalamarta di Kabupaten Sukabumi, Sentra Wyata Guna dan BPPKS Kemensos RI di KBB.
Lalu di kompleks Stadion si Jalak Harupat Kabupaten Bandung, Pokteksos dan Sentra Wyata Guna Kota Bandung, BLK Kabupaten Sumedang, SMPN 18 Kota Cirebon, Sentra Abiyoso Kota Cimahi, Dinsos Jabar Kota Cimahi.
Menurut Herman, tugas pemda dalam program Sekolah Rakyat adalah mengidentifikasi calon peserta didik beserta persoalan sosial yang menyertai.
"Karena kan peserta didiknya masyarakat miskin," sebutnya, Selasa (15/7/2025).
Baca Juga
Sementara tenaga pengajar, sarana dan prasarana, hingga pengelolaan menjadi domain Kementerian Sosial.
Sekolah Rakyat di Jabar tahap pertama masih memanfaatkan bangunan eksisting, seperti Sentra Terpadu Pangudi Luhur Kemensos RI di Kota Bekasi. Namun mendatang, Sekolah Rakyat akan menggunakan bangunan baru.
Pemprov telah menyiapkan lahan seluas 5 hektare di Kecamatan Sukasari, Kabupaten Sumedang. Kemudian 10,5 hektare di Kecamatan Gedebage, Kota Bandung.
Sementara pemda kabupaten kota turut mengusulkan. Hingga saat ini terdapat dua usulan, yakni eks SMKN Palabuhanratu dan eks SMPN 18 Kota Cirebon.
Herman berharap, Sekolah Rakyat dapat memutus rantai kemiskinan sehingga anak-anak yang tidak mampu dapat memiliki kesempatan hidup yang lebih baik.