Bisnis.com, CIREBON - Pemerintah Kota Cirebon memulai program Sekolah Rakyat pada Senin (14/7/2025). Sekolah tersebut berlokasi di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Kota Cirebon, Jalan Pronggol, Kecamatan Lemahwungkuk.
Sekretaris Daerah Kota Cirebon Agus Mulyadi mengatakan Kota Cirebon menjadi salah satu dari 65 daerah di Indonesia yang ditunjuk oleh Kementerian Sosial sebagai lokasi percontohan Sekolah Rakyat.
Program ini bertujuan membuka akses pendidikan berkualitas bagi kelompok penerima manfaat (KPM), termasuk anak-anak dari keluarga miskin, rentan putus sekolah, hingga korban kekerasan rumah tangga.
Agus menyampaikan sebanyak 100 siswa telah mulai menjalani aktivitas belajar dan tinggal di asrama sejak hari pertama. Mereka terdiri dari 50 siswa jenjang SD dan 50 siswa jenjang SMP yang dibagi ke dalam empat rombongan belajar (rombel).
"Hari ini kami mulai dengan pemeriksaan kesehatan bagi seluruh siswa. Selanjutnya akan dilaksanakan tes kebugaran untuk pemetaan karakteristik masing-masing anak," ujar Agus, Senin (14/7/2025).
Menurutnya, tes kesehatan dan kebugaran tersebut menjadi bagian awal dari pendekatan personal dalam pendidikan. Pemerintah ingin memastikan setiap anak memperoleh perhatian sesuai kebutuhan fisiknya dan kondisi sosialnya.
Baca Juga
Sebagai penunjang, Kementerian Sosial telah mendistribusikan perlengkapan sekolah berupa seragam, peralatan tulis, hingga perlengkapan mandi.
Fasilitas tempat tidur dan lemari juga telah tersedia di lingkungan sekolah. Meski demikian, pengelola masih menemui sejumlah keterbatasan yang memerlukan penyempurnaan.
"Misalnya, saat ini kami hanya memiliki tiga kamar mandi untuk siswa laki-laki dan tiga kamar mandi untuk siswa perempuan. Jumlah ini belum ideal, mengingat total siswa laki-laki ada 63 orang dan perempuan 37 orang. Maka, penambahan fasilitas sanitasi menjadi prioritas berikutnya," jelas Agus.
Selain sarana fisik, aspek pembelajaran dan keseharian siswa juga ditangani secara menyeluruh oleh tim pengelola yang terdiri dari guru, wali asrama, serta tenaga pendukung lainnya.
Pemerintah daerah turut aktif dalam pemantauan dan pemenuhan kebutuhan dasar siswa, termasuk makan sehari-hari yang disiapkan oleh Dinas Sosial Kota Cirebon.
Sistem pembelajaran di Sekolah Rakyat didesain untuk lebih dari sekadar pendidikan formal. Pemerintah menggarisbawahi pentingnya pendidikan karakter, disiplin, serta integritas sosial bagi peserta didik. Kurikulum saat ini sedang dalam proses penyusunan bersama sejumlah tokoh dan praktisi pendidikan.
"Salah satu tokoh yang ikut merumuskan kurikulum adalah Pak Ari Ginanjar. Kami ingin ada pendekatan pembentukan mental yang kuat, tidak hanya fokus pada akademik," tambah Agus.
Agus mengatakan, seluruh mekanisme operasional Sekolah Rakyat, dari pembagian ruang kelas, manajemen asrama, hingga pengelolaan menu makanan, berada dalam koordinasi pihak sekolah, namun dengan pengawasan langsung dari pemerintah kota.
Kegiatan Sekolah Rakyat ini mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan, meskipun sejumlah kendala di tahap awal pelaksanaan tak bisa dihindari. Pemerintah Kota Cirebon menegaskan komitmennya untuk terus menyempurnakan program ini secara bertahap.
"Yang penting, langkah pertama sudah dimulai. Kami sadar ada kekurangan, tapi yang terpenting adalah semangat kolektif dari pemerintah pusat dan daerah untuk memastikan anak-anak ini mendapatkan haknya atas pendidikan yang layak dan bermartabat," pungkas Agus.