Bisnis.com, CIREBON- Kepolisian Resor (Polres) Cirebon Kota menutup tambang ilegal Argasunya di Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon pascatewasnya dua pekerja akibat longsor.
Kapolres Cirebon Kota, AKBP Eko Iskandar mengatakan, tidak ada toleransi lagi terhadap kegiatan penambangan tanpa izin di kawasan tersebut. Sejak lama, lokasi tambang itu dinyatakan ilegal dan ditutup. Namun, aktivitas penambangan terus berlangsung secara sembunyi-sembunyi.
“Tambang di sana tidak memiliki izin resmi. Kami sudah berkali-kali melakukan pelarangan, memasang garis polisi, bahkan menurunkan Forkopimda. Tapi masih saja ada warga yang nekat masuk,” ujar Eko, Kamis (19/6/2025).
Saat ini, kata Eko, pihaknya sudah memutus total akses ke lokasi tambang. Ia pun mengatakan, tindakan lanjutan tidak bisa hanya mengandalkan pendekatan hukum, tetapi juga harus menyentuh sisi sosial dan ekonomi warga setempat.
“Sebagian warga menambang di lahan milik sendiri, dengan cara tradisional. Mereka masuk dari jalan-jalan kecil yang nyaris tak terpantau. Ini bukan sekadar pelanggaran hukum, tapi juga masalah mata pencaharian,” jelasnya.
Upaya pencarian terhadap dua pekerja yang tertimbun longsor di lokasi tambang ilegal kawasan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, resmi dihentikan pada Rabu (18/6/2025). Kedua korban berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, satu di antaranya dalam keadaan tidak utuh.
Baca Juga
Eko mengatakan, penghentian operasi pencarian dilakukan usai tim penyelamat mengevakuasi kedua jenazah dari reruntuhan material tambang galian C yang longsor.
“Pencarian sore ini kami hentikan karena dua korban sudah ditemukan. Memang satu ditemukan dalam keadaan rusak parah, namun satu korban lainnya masih utuh,” kata Eko.
Menurut Eko, proses evakuasi memerlukan waktu yang cukup lama karena medan yang sulit dan membahayakan keselamatan petugas. Tambang ilegal tersebut berada di lereng curam dengan struktur tanah yang labil dan berpotensi longsor susulan.
Selama proses pencarian, tim gabungan dari Basarnas, BPBD, TNI, dan Polri harus melakukan penilaian kondisi lapangan secara menyeluruh sebelum memulai evakuasi. Faktor keamanan menjadi perhatian utama mengingat ancaman longsor lanjutan yang bisa membahayakan tim.
“Kontur tanahnya sangat rawan. Kami tidak bisa sembarangan menurunkan personel tanpa memastikan kondisi aman. Setelah asesmen bersama, barulah tim turun dan melakukan evakuasi. Alhamdulillah keduanya berhasil ditemukan,” ujarnya.
Dari lokasi kejadian, satu korban ditemukan berada di bagian dalam tumpukan material longsoran, sementara satu lagi lebih dekat dengan permukaan. Kedua jenazah langsung dibawa ke rumah sakit untuk proses identifikasi lebih lanjut.
Selain itu, keluarga dari masing-masing korban sudah diberi informasi dan menyampaikan permintaan agar proses pemakaman dilaksanakan pada malam hari itu juga.