Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Akhir Mei 2025, Stok Beras Pemerintah di Cirebon Sentuh 170.000 Ton

Bulog Cirebon mengklaim stok beras yang disimpan di dalam gudang miliknya menembus 170.000 ton hingga Selasa (20/5/2025).
Buruh mengangkut karung beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Buruh mengangkut karung beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, CIREBON- Bulog Cabang Cirebon mengklaim, stok beras yang disimpan di dalam gudang miliknya menembus 170.000 ton hingga Selasa (20/5/2025). Jumlah ini jauh melampaui kapasitas gudang induk yang hanya mampu menampung 125.000 ton.

Kepala Perum Bulog Cabang Cirebon, Ramaijon Purba menyebutkan, sebagian stok disimpan di gudang sewa dan gudang filial hasil kerja sama dengan mitra.

"Kami saat ini memiliki stok 170.000 ton beras. Ini catatan tertinggi yang pernah ada di Bulog Cirebon. Kapasitas gudang induk kami hanya 125.000 ton, sisanya kami simpan di gudang sewa dan 31 gudang filial hasil kerja sama dengan mitra," ujar Ramaijon, Rabu (21/5/2025).

Bulog Cirebon saat ini mengelola empat unit gudang sewa tambahan, selain gudang induk dan gudang mitra. Menurut Ramaijon, stok yang tinggi ini dimungkinkan karena strategi penyerapan yang masif selama masa panen, serta dukungan dari berbagai pihak, mulai dari TNI, Dinas Pertanian, hingga mitra kerja swasta.

Ramaijon menjelaskan, keberhasilan ini tidak lepas dari peran Babinsa di lapangan dan penyuluh dari Dinas Pertanian yang aktif mendorong petani untuk menjual hasil panen mereka ke Bulog. 

"Ini bukan kerja kami sendiri. Ada TNI, khususnya Babinsa dari Dandim Majalengka, Dandim Kuningan, Dandim Cirebon Kabupaten, dan Kota. Juga penyuluh pertanian dari dinas-dinas kabupaten kota. Termasuk 60 mitra kerja aktif kami di lapangan," paparnya.

Dari sisi harga, Ramaijon menyebut Bulog tetap berkomitmen menjaga daya beli petani dengan harga pembelian yang jelas dan terstandar. Gabah petani dibeli dengan harga Rp65.000 per kuintal, dan beras dengan harga Rp12.000 per kilogram.

"Publikasi harga ini sangat membantu. Masyarakat tahu bahwa Bulog hadir dan siap menyerap hasil panen mereka dengan harga yang layak. Ini penting untuk menjaga stabilitas pasar," katanya.

Dengan total penyerapan 110 ribu ton, Bulog Cirebon kini memegang posisi teratas di tingkat nasional, unggul jauh dari posisi kedua, yakni Bulog Indramayu yang baru mencatatkan 91 ribu ton.

"Selisihnya sekitar 20 ribu ton. Ini prestasi yang patut kami syukuri bersama, karena tak mungkin dicapai tanpa kolaborasi semua pihak," ujar Ramaijon.

Ia menambahkan, proses penyerapan masih akan terus berlanjut hingga akhir musim panen, atau hingga adanya instruksi terbaru dari pemerintah pusat.

"Selama panen masih berlangsung, kami akan terus menyerap. Ketersediaan gudang bukan hambatan karena kita punya banyak alternatif tempat penyimpanan. Yang penting adalah memastikan ketersediaan pangan nasional tetap aman," tutup Ramaijon.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hakim Baihaqi
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper