Bisnis.com, BANDUNG—Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi meminta para pejabat dan ASN di lingkungan Pemprov Jabar bisa menyesuaikan diri dengan gaya dan ritme kepemimpinannya yang berorientasi pada kepentingan masyarakat.
Dedi Mulyadi mengatakan pejabat di era dia harus mau ditempatkan di manapun dan tidak memilih-milih untuk bertugas di organisasi perangkat daerah (OPD). Menurutnya ada berapa hal yang akan dirasakan oleh ASN di masa kepemimpinannya.
“Sudah kerja dengan saya satu capek, kemudian yang kedua banyak gagasan yang tiba-tiba dan harus diwujudkan. Tetapi yakinlah, bahwa ada solusi. Orang Garut kasih THR, ada solusinya, orang Bogor sopir angkot kasih THR, ada solusinya, kemudian bongkar bangunan yang jadi penghalang di wilayah Puncak ada solusinya, bongkar 150 rumah yang ada di Bekasi, hari ini tuntas solusinya dan tersenyum semuanya,” tuturnya saat melantik 25 eselon 2 di Karawang, Kamis (27/3/2025).
Menurutnya ke depan akan ada banyak sekali kegiatan yang tidak ada nomenklaturnya dan akan membuat bingung ASN.Namun dia memastikan meski begitu akan ada solusi yang menyertai. “Saya termasuk orang yang punya keyakinan tiap niat kebaikan pasti ada jalan,” ujarnya.
KDM—panggilan akrabnya meminta agar perintahnya diikuti saja namun tidak perlu para pejabat atau ASN selalu mengiringinya. “Saya tidak perlu diikuti karena saya tahu angaran perjalanan dinasnya dipangkas dan kalau itu dipangkas saya tahu kalian tidak akan bisa berangkat karena tidak ada uang jalannya,” katanya.
Dia juga meminta agar ASN belajar pada etos kerja tentara dan polisi yang selalu siap jika diperintah oleh atasannya meski tidak ada biaya operasional. Karena itu, dia sudah memerintahkan Sekda Jabar agar mulai Juni mendatang disiapkan pelatihan bela negara untuk ASN Pemprov Jabar.
Baca Juga
“Saya sudah minta ke Pak Sekda bukan Juni ASN akan ada pelatihan Bela Negara, dilatih sama tentara dan polisi, belajar lagi sama industri, tidak masuk satu jam tegur, tidak masuk satu hari, dua hari langsung SP. Tidak bekerja tidak dapat gaji. Berbeda dengan ASN, ngisi daftar hadir gajian terus, tunjangan sama, malah di ASN yang rajin dan yang tidak tunjangannya sama,” tuturnya.