Bisnis.com, CIREBON - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat inflasi di Kota Cirebon pada November 2024 sebesar 0,85% secara tahunan (year on year/yoy). Sementara, inflasi bulanan terealisasi 0,18%.
Kepala BPS Kota Cirebon Aris Budiyanto mengatakan pada November 2024, komoditas yang menjadi penyumbang inflasi antara lain, bawang merah, tomat, minyak goreng, shampo, ikan mujair, wortel, cabai merah, hingga bakso instan.
Sementara, komoditas pendorong deflasi yakni, cabai hijau, pisang, buah naga, salak, pengharum pakaian, cabai rawit, dan sabun mandi cair.
"Inflasi yang terjadi pada tahun ini karena adanya kenaikan harga lantaran naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran," kata Aris di Kota Cirebon, Senin (2/12/2024).
Pada November 2024, ada sembilan kelompok mengalami inflasi dan dua kelompok mengalami deflasi.
Kelompok yang mengalami inflasi adalah, makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,85%; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,18%; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,01%, dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,21%.
Baca Juga
Kemudian, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,06%, kelompok kesehatan sebesar 0,06%, kelompok transportasi sebesar 0,01%, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,08%, sertakelompok pendidikan; erta kelompok perawatan pribadi dan 0,11%.
Sementara, kelompok yang mengalami deflasi yakni, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar -0,05% serta kesehatan -0,4%
Berdasarkan pantauan indeks harga konsumen (IHK), Kota Cirebon merupakan salah satu daerah yang mengalami inflasi ketiga terendah di Jawa Barat. Sementara, inflasi tertinggi terjadi di Kota Bekasi dengan angka 0,37%.