Bisnis.com, BANDUNG - Isu dinamika politik global menuntut Indonesia agar mampu berdikari untuk urusan produksi pangan sehingga tercapai ketahanan pangan nasional.
Ketahanan pangan bukan hanya soal mencukupi kebutuhan pangan masyarakat, tetapi juga bagaimana pangan tersebut dapat diproduksi secara berkelanjutan, aman, dan berkualitas.
Hal tersebut telah dilakukan oleh PT Nur Aen Agritama yang berlokasi di Desa Gembongan, Kecamatan Banyusari, Kabupaten Karawang. Di sana, dibentuk ekosistem produksi hingga pengolahan produk pertanian modern.
Owner PT Nur Aen Agritama Ainul Yaqin mengatakan perusahaannya kini terus berinovasi untuk mendukung ketahanan pangan nasional dan meningkatkan kesejahteraan petani lokal.
Ia mengatakan bahwa sejak memulai bisnisnya dari tahun 2018 hingga saat ini telah memberikan dampak positif bagi para petani di Karawang.
"Awal saya terjun pada bidang pertanian di tahun 2018, saya hanya memiliki modal Rp20 juta. Saya terus berpikir dan bekerja keras untuk memutarkan uangnya hingga akhirnya saat ini kami memiliki total lahan pertanian sekitar 600 hektare dengan masa panen 6 bulan sekali," ujarnya saat ditemui tim Jelajah UMKM di PT Nur Aen Agritama, Karawang, Jawa Barat, Kamis (21/11/2024).
Baca Juga
Dalam upayanya untuk menjaga keberlanjutan, ia telah mengadopsi teknologi pertanian terkini, seperti penggunaan drone untuk pemantauan lahan dan penyebaran pestisida dengan jangkauan 10-12 hektare per hari.
Ia juga menerapkan sistem irigasi pintar untuk efisiensi air dan proses pengolahan gabah menjadi beras premium dengan menggunakan mesin penggilingan otomatis yang dapat memproduksi 30-50 ton beras per hari.
Selain itu, perusahaan ini juga fokus pada praktik agrikultur ramah lingkungan dengan mengurangi penggunaan bahan kimia dan mengimplementasikan program daur ulang limbah pertanian.
"Saya merupakan generasi ketiga untuk mengelola bisnis ini, namun dulu masa panen itu setahun sekali. Seiring berjalannya waktu dan berkembangnya bisnis pertanian, saya mampu menyediakan mesin pengolahan padi dengan teknologi terbarukan, sehingga berdampak pada kualitas beras yang dihasilkan," pungkasnya.
Menariknya, Ainul masih mempertahankan jenis padi khas Karawang yang memiliki masa panen lebih lama dari padi yang lainnya. Hal tersebut dilakukannya untuk tetap menjaga kelestarian padi khas Karawang yang semakin sulit ditemukan.
"Kami masih menanam bibit padi khas Karawang yang memiliki bentuk yang lebih bulat, bersih, dan jika dimasak teksturnya lengket, biasanya cocok buat bikin sushi," katanya.
"Beras karawang ini memang selalu saya tanam untuk menjaga kelestariannya sekaligus melaksanakan amanah dari leluhur kami agar beras asli Karawang tidak punah," jelasnya.
Selain fokus pada aspek bisnis, PT Nur Aen Agritama juga aktif dalam kegiatan pelatihan, pendampingan, dan akses permodalan kepada petani kecil. Program ini telah membantu lebih dari 1.000 petani meningkatkan hasil panen mereka hingga 30% dalam dua tahun terakhir.
Di tempat yang sama, Manajer UMKM, Kur Siklus Pertanian, dan Perseroan Terbatas Bank BJB Cabang Karawang Yordan Arnold mengaku bahwa PT Nur Aen Agritama telah bekerja sama dengan Bank BJB sejak tahun 2021.
"Kami telah melakukan kerja sama dengan PT Nur Aen Agritama yang sudah memulai bisnis ini sejak 2018. Telah banyak kegiatan yang kami lakukan mulai dari pelatihan, pendampingan, dan akses permodalan kepada para petani," katanya.
"Saat ini kami telah mencatat Rp250 miliar pinjaman UMKM dengan berbagai fasilitas salah satunya Kredit Usaha Rakyat (KUR). Dengan total nasabah 1.500 nasabah yang tersebar di daerah Karawang," tambahnya.
Ke depan, PT Nur Aen Agritama berencana memperluas jaringan kemitraan dengan petani di daerah-daerah terpencil serta meningkatkan kapasitas produksi melalui pembangunan fasilitas pengolahan baru.
Dengan strategi yang terarah dan dukungan dari para mitra, PT Nur Aen Agritama optimis akan terus menjadi pemain utama dalam sektor agribisnis nasional, sekaligus memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.
Konten Jelajah UMKM ini merupakan produk jurnalistik Bisnis Indonesia yang didukung oleh oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat, Bank BJB, Direktorat Jendral Pajak Kanwil Jawa Barat 1 dan JNE.