Bisnis.com, BANDUNG — Kerja keras memang tidak akan mengkhianati hasil. Hal itu sudah dibuktikan akurasinya oleh Dwi Wahyu Hermanto, pemilik CV Agritama Berkah Dunya, perusahaan yang bergerak di bidang penggemukan (fattening).
Dwi yang sudah 20 tahun menggeluti dunia peternakan sapi ini tidak pernah menyangka, mimpi dia untuk memiliki kandang sendiri bisa terwujud.
Bagaimana tidak? Dwi saat ini berhasil menjadi pemilik peternakan di tempat ia pertama mengawali karirnya di dunia persapian.
“Peternakan ini beroperasi itu sekitar 1999, saya mulai bekerja di sini 2001 sebagai pekerja, alhasil sekarang Alhamdulillah sudah bisa saya beli,” ungkapnya kepada Tim Jelajah UMKM Bisnis Indonesia Perwakilan Bandung, Selasa (19/11/2024).
Ia mengatakan, sebenarnya dirinya sempat berkelana ke perusahaan lain namun di bidang yang sama. Ia menjadi profesional untuk membuat formula pakan ternak. Hingga akhirnya pada 2019, ia memutuskan untuk keluar dari tempatnya bekerja yang terletak di Tangerang itu.
“Padahal saya sudah asesmen untuk jadi direktur utama di perusahaan itu, tapi saya ingin pulang ke Bandung lagi untuk fokus ke ibadah saya dan dekat dengan keluarga, karena selama ini saya sangat jarang bertemu dengan anak-istri saya,” ingatnya.
Baca Juga
Setelah berusaha untuk memberikan waktu lebih banyak untuk keluarga, dan bahkan sempat menunaikan ibadah haji, kecintaannya terhadap profesinya di dunia ternak sapi nyatanya tidak memudar.
Ia mendapat kesempatan untuk menyediakan pakan untuk peternakan sapi milik pengusaha besar di daerahnya. Setelah setahun berjalan, ia kemudian kembali mendapatkan momentum untuk terus menjalankan usahanya, saat itu ia mendapat partener bisnis yang memiliki visi sejalan untuk memberanikan diri memulai usaha penggemukan.
“Saya awalnya dari mimpi. Boleh juga dibilang momentum lah, saya dapat partner untuk memulai usaha penggemukan, saya mulai datangkan sapi-sapi dari Australia,” ungkapnya.
Dwi mengakui, pengalaman dia 20 tahun di dunia peternakan menjadi bekal untuk mengetahui bagaimana menjalankan usaha peternakan sapi potong yang paling minim risiko.
“Dan sektor penggemukan ini adalah yang paling minim risiko,” jelasnya.
Ia memulai bisnis ini pada 2021 dengan mendatangkan 120 ekor sapi jenis Brahman Cross. Alasannya, karena jenis sapi ini memiliki tingkat pertumbuhan yang signifikan, dengan rata-rata peningkatan bobot hingga 1,5 kilogram per hari.
“Kalau jenis lokal itu 0,8 kilogram per hari itu sudah bagus, jadi kita pilih jenis Brahman Cross,” jelasnya.
Seiring berjalannya waktu, dalam CV Agritama Berkah Dunya yang terletak di Desa Cikalong, Kecamatan Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat (KBB) ini, sudah memiliki populasi 1.300 ekor sapi.
“Rata-rata perbulan itu terjual 300-400 ekor sapi,” jelasnya.
Dalam 3-4 bulan, ia mampu meningkatkan bobot sapi-sapi yang terletak di enam kandang ini hingga 150 kilogram per ekor dengan pakan yang diproduksi sendiri.
“Kami produksi sendiri pakan ini, karena dalam usaha penggemukan ini 70% biaya ini adalah pakan, jadi kami produksi sendiri,” jelasnya.
Ia menilai sektor usaha pangan ini akan terus eksis dan terus berkembang seiring dengan meningkatkan populasi penduduk dan kebutuhan gizi yang tinggi.
Untuk itu, tahun depan pihaknya akan meningkatkan populasi hingga 3.000 ekor. Hingga mampu melayani 750-1.000 ekor per bulan.
“Kita akan coba masuk ke market Sumatra hingga Kalimantan Tengah,” jelasnya.
Jelajah UMKM ini merupakan program perjalanan jurnalistik Bisnis Indonesia yang didukung oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat, Bank BJB, Direktorat Jendral Pajak (DJP) Kanwil Jawa Barat 1.