Bisnis.com, BANDUNG - Nilai ekspor Jawa Barat Juli 2024 mencapai US$3,33 miliar atau naik 11,05% dibanding Juni 2024. Pun demikian jika dibandingkan Juli 2023 naik 3,00%.
Plt Kepala BPS Jawa Barat Toto Abdul Fatah mengatakan peningkatan ekspor Juli 2024 dibanding Juni 2024 disebabkan oleh naiknya ekspor Nonmigas sebesar 11,07% dengan kontribusi terhadap total ekspor mencapai 99,03%. Begitu pula ekspor Migas naik sebesar 9,13%.
"Dibanding tahun sebelumnya, kinerja total ekspor kumulatif Januari-Juli 2024 menguat 0,88%. Sektor Nonmigas mengalami peningkatan sebesar 0,77%, dan sektor Migas naik 13,78%," ungkapnya dalam berita resmi statistik, Senin (2/9/2024).
Sementara itu, jika dilihat dari nilai ekspor 10 golongan barang utama Juli 2024, semua golongan tercatat mengalami peningkatan dibanding Juni 2024.
Peningkatan terbesar ekspor Juli 2024 terjadi pada Golongan Barang Barang Rajutan sebesar US$ 48,22 juta atau naik 28,77%, diikuti oleh Golongan Mesin dan Perlengkapan elektrik sebesar US$ 46,94 juta atau naik 9,77% serta Golongan Kendaraan dan Bagiannya sebesar US$46,23 juta 7,12%.
"Dilihat dari urutannya, ekspor barang berdasarkan golongan Juli 2024 ada perbedaan dari bulan sebelumnya, dimana Golongan Karet dan Barang dari Karet bertukar posisi dengan Pakaian Jadi Bukan Rajutan," jelas dia.
Baca Juga
Selanjutnya,Pangsa pasar terbesar ekspor Nonmigas Juli 2024 adalah ke Amerika Serikat, yaitu US$ 587,07 juta, disusul Filipina US$309,57 juta dan Jepang sebesar US$265,09 juta dengan kontribusi ketiganya terhadap ekspor mencapai 35,29%.
Ekspor Nonmigas pada Juli 2024 ke negara tujuan utama secara total naik dibanding bulan sebelumnya. Bila dilihat lebih rinci, terdapat sebagian besar negara tujuan mengalami peningkatan dan hanya satu negara tujuan utama mengalami penurunan yaitu ekspor ke negara Indian yang turun sebesar 25,82% .
"Peningkatan terbesar dialami Amerika Serikat sebesar US$90,65 juta atau naik 18,26%, disusul Jepang sebesar US$47,03 juta atau naik 21,57% dan Filipina sebesar US$ 40,13 juta naik 14,89%," jelasnya.
Kemudian, volume ekspor pada Juli 2024, juga mengalami peningkatan sebesar 15,36% dengan besaran 819.740 ton dibanding bulan sebelumnya mencapai 710.570 ton.
Hal ini kata dia dipengaruhi oleh naiknya volume ekspor Nonmigas sebesar 17,05% dengan kontribusi terhadap total sekitar 93,02%. Sedangkan volume ekspor Migas turun 0,93% dengan kontribusi sebesar 6,98% terhadap total volume ekspor.
"Dibanding tahun sebelumnya, volume ekspor Juli 2024 mengalami peningkatan sebesar 12,40%. Komoditas Nonmigas naik 8,47%, dimana pada Juli 2023 volume ekspor Nonmigas
mencapai 644,05 ribu ton, pada Juli 2024 sebesar 753,84 ribu ton. Begitu pula volume ekspor Migas naik sebesar 91,83%," jelasnya.