Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

700 Hektare Sawah di Suranenggala Cirebon Kekeringan, Gagal Panen Mengancam

Sejak awal musim tanam, para petani di Suranenggala sudah menghadapi tantangan akibat hujan yang tidak teratur.
Kondisi persawahan di Kecamatan Suranenggala, Kabupaten Cirebon yang mengalami kekeringan.
Kondisi persawahan di Kecamatan Suranenggala, Kabupaten Cirebon yang mengalami kekeringan.

Bisnis.com, CIREBON - Seluas 700 hektare lahan pertanian padi di Kecamatan Suranenggala, Kabupaten Cirebon mengalami kekeringan akibat minimnya pasokan air irigasi. Kondisi tersebut berdampak serius pada sektor pertanian setempat.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, ratusan hektare sawah tersebut berada di Desa Suranenggala, Desa Kertasura, Desa Suranenggala lor, Desa Karangreja, dan Desa Bongko.

Sejak awal musim tanam, para petani di Suranenggala sudah menghadapi tantangan akibat hujan yang tidak teratur. Kondisi ini semakin diperparah dengan minimnya pasokan air dari saluran irigasi, yang seharusnya menjadi sumber utama pengairan sawah mereka.

Akibatnya, tanaman padi yang seharusnya sedang tumbuh subur kini justru mengering dan terancam gagal panen.

Kepala Urusan Ekbang Desa Suranenggala Astika mengatakan kekeringan terparah ada di Desa Suranenggal dengan luas hingga 250 hektare. Sebagian lahan pun dipastikan mengalami gagal panen.

"Fenomena kekeringan lahan sawah sudah dua minggu. Di Desa Suranenggala saja, mencapai 250 hektare sawah yang kekeringan," kata Astika, Jumat (23/8/2024).

“Saat ini, kita hanya bisa pasrah. Tanaman padi sudah menguning dan mulai mati karena tidak ada air. Jika kondisi ini terus berlanjut, kami pasti akan mengalami gagal panen,” sambungnya.

Para petani setempat kini berharap ada tindakan cepat dari pemerintah daerah terkait untuk mengatasi krisis ini. Mereka meminta agar pasokan air segera ditambah melalui pengelolaan irigasi yang lebih baik atau melalui bantuan sumur bor untuk memenuhi kebutuhan air.

“Kami memohon bantuan dari pemerintah. Jika tidak ada tindakan segera, banyak petani yang akan kehilangan mata pencaharian mereka,” kata Astika.

Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Cirebon Alex Suheriyawan mengatakan hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan adanya laporan gagal panen akibat kemarau. 

Meskipun begitu, lanjut Alex, sekitar 7.000 hektare sawah di Kabupaten Cirebon rentan mengalami gagal panen pada musim kemarau ini. Kecamatan Suranenggala menjadi salah satu wilayah dengan lahan pertanian padi yang paling luas.

"Kekeringan itu meluas mulai dari wilayah barat hingga timur Kabupaten Cirebon. Tahun lalu di Kecamatan Suranenggala ada 132 hektare lahan yang terkena dampak kekeringan," kata Alex.

Alex mengatakan, pihaknya akan melakukan sejumlah langkah strategis untuk mengurangi dampak akibat fenomena tersebut, di antaranya, tata kelola air dan menyediakan alat penunjang air.

Selama kemarau, 136 pompa air disediakan untuk sawah tadah hujan wilayah kerjanya. Upaya ini untuk mengantisipasi adanya gagal panen akibat musim kemarau.

Dari 136 pompa, sebanyak 115 pompa air sudah disalurkan ke sejumlah kelompok tani (poktan), terutama di wilayah Kabupaten Cirebon bagian timur. "Pompa ini cukup membantu para petani. Mereka tidak harus mengeluarkan ongkos lebih besar untuk mengairi lahannya," kata Alex.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper