Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sawah di Kabupaten Cirebon Mulai Alami Kekeringan

Saluran irigasi yang ada di kawasan tersebut terpantau pula mengalami kekeringan. Petani pun terpaksa menyedot air dari beberapa sumber mata air.
Ilustrasi. Petani membajak sawah yang akan ditanami padi di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Bisnis/Paulus Tandi Bone
Ilustrasi. Petani membajak sawah yang akan ditanami padi di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Bisnis/Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, CIREBON - Kekeringan lahan pertanian padi akibat kemarau mulai terjadi di Kabupaten Cirebon. Ancaman gagal panen sepanjang musim tersebut mulai mengancam para petani.

Pantauan Bisnis.com, lahan pertanian padi yang mulai mengalami kekeringan ada di Blok Situmpuk, Kelurahan Watubelah, Kecamatan Sumber. Tanah di sebagian sawah yang di wilayah tersebut mulai mengalami keretakan.

Saluran irigasi yang ada di kawasan tersebut terpantau pula mengalami kekeringan. Petani pun terpaksa menyedot air dari beberapa sumber mata air.

Petani Kabupaten Cirebon, Sutardi mengatakan, kondisi kekeringan tersebut terjadi sejak satu pekan terakhir. Kondisi tersebut dikhawatirkan menimbulkan gagal panen lantaran padi yang baru ditanam baru memasuki usia satu bulan.

"Dampak kemarau mulai terasa, biasanya kalau tidak kena hujan akan terus meluas," kata Sutardi di Kabupaten Cirebon, Senin (22/7/2024).

Menanggapi hal tersebut, Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Cirebon mengaku, kemarau yang terjadi belum mengakibatkan adanya kejadian gagal panen.

Sekretaris Distan Kabupaten Cirebon Nanang Ruhyana mengatakan, ada 1.651 hektare sawah di Kabupaten Cirebon rentan mengalami gagal panen pada musim kemarau ini

Kecamatan Suranenggala menjadi salah satu wilayah dengan lahan pertanian padi yang paling luas terkena dampak bencana kekeringan.

Tahun lalu di Kecamatan Suranenggala, kata Nanang, ada 132 hektare lahan yang terkena dampak kekeringan dan berdampak terhadap produktivitas pertanian.

"Kekeringan itu meluas mulai dari wilayah barat hingga timur Kabupaten Cirebon," kata Nanang.

Nanang mengatakan, pihaknya melakukan sejumlah langkah strategis untuk mengurangi dampak akibat fenomena tersebut, di antaranya, tata kelola air dan menyediakan alat penunjang air.

Selain itu, Distan Kabupaten Cirebon menyiapkan langkah berupa permintaan kepada Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk menyiapkan skenario modifikasi cuaca atau hujan di Kabupaten Cirebon.

Tahun lalu, lanjut Nanang, Kabupaten Cirebon tidak diguyur hujan selama tiga bulan. "Sejumlah langkah disiapkan untuk mengantisipasi kejadian tersebut," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper