Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kelompok Tani Wanoja Kabupaten Bandung Sukses Scaleup Bisnis Kopi hingga Ekspor Mandiri

Kelompok Tani Wanoja sukses tumbuh menjelma menjadi korporasi penyedia kopi yang melayani pengiriman ke negara Timur Tengah, Amerika hingga Eropa.
Pendiri Kelompok Tani Wanoja, Eti Sumiati/Bisnis
Pendiri Kelompok Tani Wanoja, Eti Sumiati/Bisnis

Bisnis.com, BANDUNG -- Kelompok Tani Wanoja dari Kabupaten Bandung sukses tumbuh menjelma menjadi korporasi penyedia kopi yang melayani pengiriman ke negara Timur Tengah, Amerika hingga Eropa.

Pendiri Kelompok Tani Wanoja, Eti Sumiati memberikan contoh sukses untuk generasi muda dalam menjalankan usaha. Meski sudah berusia lanjut, yakni berusia 70 tahun, pensiunan PNS BKKBN ini kini mampu menjadi pemain penting di dunia kopi di Indonesia. 

"Saya itu kalau di kalangan pelaku usaha kopi itu dipanggil Nenek Eti, karena satu-satunya wanita nenek-nenek yang ngurus kopi," seloroh dia.

Awal mula ia berkecimpung di dunia kopi, yakni dimulai pascapensiun berdinas di BKKBN 2010 lalu, ia kerap mencari kegiatan untuk mengisi masa pensiunnya dengan berkeliling bercengkrama di sekitar tempat rumahnya.

Hingga akhirnya tak sengaja, di 2013 ia bertemu dengan sekolompok petani keluar dari kebun yang mayoritas merupakan kaum hawa dan mengeluh bahwa harga kopi sangat tidak masuk akal pada saat itu. 

Hingga mereka terpikir untuk menebang pohon-pohon kopi tersebut dan menggantinya menjadi tanaman sayur.

Namun karena Eti ingin membuat hati para petani tersebut tenang, dia pin nekat untuk membeli kopi-kopi yang mereka hasilkan. Meskipun pada mulanya ia tidak mengerti dunia kopi.

Seiring berjalannya waktu, ia bersama enam petani wanita lainnya kemudian membuat kelompok tani yang pada akhirnya menjadi cikal bakal Kelompok Tani Wanoja.

Sebenarnya Eti bisa saja berhenti di tengah jalan dan kembali menikmati Waktu pensiunnya, tapi ibu dengan empat orang anak ini memilih untuk menjadi nahkoda di kelompoknya.

Pemilihan nama Wanoja sendiri dijelaskan dia artinya adalah perempuan dalam Bahasa Sunda. Pasalnya, seluruh anggota dari Kelompok Tani Wanoja ini merupakan ibu-ibu dengan keinginan yang gigih.

Semula, Eti memulai menanam kopi hanya di lahan setengah hektare. Langkah tersebut kemudian diikuti oleh enam anggota lainnya yang menjadi perintis berdirinya Kelompok Tani Wanoja.

Seiring berjalannya waktu, anggota Kelompok Tani Wanoja terus bertambah hingga kini mencapai 98 orang dengan total lahan garapan 98 hektare. Sedangkan lahan yang dikelola sendiri oleh Eti tidak kurang dari 20 hektare.

Saat ini, dalam waktu dekat, kelompoknya akan kembali mengirim 48 ton kopi ke Arab Saudi dan Belanda.

"Wanoja mulai diminati, kemarin cuma 7 Ton, mereka minta 56 ton, Belanda juga minta 48 ton, Belanda mulai Agustus," ungkapnya.

Ia mengaku senang lantaran, para calon pembeli, termasuk yang dari Amerika, Arab Saudi hingga Belanda langsung datang ke rumah dan langsung melihat proses pengolahan yang memang berbeda dengan pengolahan kopi pada umumnya.

"Kita punya proses yang khusus yang beda dengan orang lain, itu yang diminatinya," jelasnya.

Ia saat ini mengaku kelompok taninya bisa mengolah kopi hampir 300 ton setiap musim panennya. Dan saat ini, pihaknya juga menjadi aggregator dan menerima pengiriman dari kelompok tani lainnya.

"Ada dari Tasikmalaya, mereka kita ajak prosesnya SOP-nya kita sama kan dengan kita, mereka bisa ngirim 1 ton per satu minggu," ungkapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dea Andriyawan
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper