Bisnis.com, BANDUNG — Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus benahi pelbagai aspek tata kelola kota. Sekretaris Daerah Kota Bandung, Iskandar Zulkarnain, menyampaikan enam fokus utama yang saat ini menjadi perhatian Pemkot dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
Keenam hal tersebut antara lain, pertama penanganan kemacetan di sejumlah titik-titik rawan. Permasalahan kemacetan kata dia masih menjadi tantangan yang harus dihadapi, khususnya di beberapa titik padat.
Zul meminta agar Dinas Perhubungan lebih sigap dalam melakukan pemantauan dan penanganan langsung di lapangan.
“Saya minta dari Dishub agar selalu standby dan melakukan monitoring terkait penumpukan kendaraan, terutama di area pasar dan kawasan padat lainnya,” ujar Zul.
Kedua, evaluasi pelaksanaan kegiatan skala besar. Kata dia, insiden pembagian bir dalam kegiatan Pocari Sweat Run yang sempat disorot publik, Zul memastikan, hal itu tidak mengurangi kesuksesan acara tersebut.
Ia menyebut acara tersebut berhasil menarik minat masyarakat luas, termasuk dari luar kota.
Baca Juga
“Itu kejadian kecil, jangan sampai menutupi kegiatan besar yang sukses. Tapi tetap harus jadi evaluasi kita ke depan,” katanya.
Kemudian, ketiga soal penguatan pengelolaan dan reduksi sampah. Pemkot Bandung terus mendorong pengurangan produksi sampah dari sumbernya, baik oleh masyarakat umum maupun aparatur pemerintah.
“Kita sudah mulai dengan insinerator, budidaya maggot, dan metode lainnya. Semua harus ditingkatkan. Jangan sampai Bandung masuk kategori kota terkotor,” ujar Zul.
Keempat, evaluasi fasilitas umum seperti JPO. Zul merespons keluhan warga terkait kondisi Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Jalan Soekarno Hatta yang dianggap terlalu curam dan tidak ramah pengguna.
“Jalan Soekarno Hatta itu lebar dan lalu lintasnya padat. Saya minta Dishub evaluasi JPO yang ada, terutama untuk keselamatan masyarakat yang menyeberang,” katanya.
Kelima, stabilitas harga minyak goreng di pasar. Kenaikan harga minyak goreng di sejumlah pasar juga menjadi hal yang disorot. Zul meminta instansi terkait untuk melakukan pengawasan distribusi agar tidak terjadi panic buying di masyarakat.
“Dinas terkait harus pantau, jangan sampai masyarakat kesulitan mendapatkan minyak goreng sebagai kebutuhan pokok sehari-hari,” ujarnya.
Keenam, dukungan untuk Kontingen Bandung di Fornas VII. Zul juga menyampaikan, Wali Kota Bandung sedang menghadiri Festival Olahraga Rekreasi Nasional (Fornas) ke-7 di NTB.
Ia mengajak seluruh ASN dan warga untuk mendoakan dan memberikan dukungan penuh kepada kontingen Bandung.
“Kita doakan agar kontingen Kota Bandung bisa tampil maksimal dan menjunjung tinggi sportivitas. Ini bukan sekadar kompetisi, tapi juga soal menjaga citra Bandung sebagai kota yang sehat dan aktif,” katanya.
Sebagai penutup, Zul meminta seluruh ASN terus menjaga semangat kerja dan kolaborasi dalam menghadapi berbagai tantangan pembangunan.
“Mudah-mudahan kita semua diberikan kesehatan dan kelancaran dalam menjalankan tugas,” tuturnya.