Bisnis.com, CIREBON - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat keberangkatan penumpang penerbangan domestik Jawa Barat dari Bandara Kertajati, Kabupaten Majalengka, menurun pada periode Juni 2024.
Pada Juni 2024, jumlah penumpang domestik di Bandara Kertajati sebanyak 12.821 orang. Sementara, pada periode Mei 2024 sebanyak 14.567 penumpang.
"Jumlah penumpang di bandara tersebut mengalami penurunan sebesar 11,99%," kata Ketua Tim Statistik Distribusi BPS Provinsi Jawa Barat Ninik Anisah melalui keterangan tertulis, Kamis (1/8/2024).
Selain penerbangan domestik, jumlah penerbangan internasional di Bandara Kertajati mengalami penurunan. Pada Juni 2024 tercatat sebanyak 6.607. Sementara pada Mei mencapai 6.607 penumpang.
Dalam catatan BPS, penumpang dari Bandara Kertajati pada periode Januari-Mei 2024 mencapai 90.193 orang. Penumpang terbanyak yang melakukan penerbangan di bandara tersebut terbanyak pada April dengan total 18.427 orang.
Selain dari Bandara Kertajati, Bandara Nusawiru di Kabupaten Pangandaran memberangkatkan penumpang domestik sebanyak 1.522 penumpang. Jumlah penumpang terbanyak pada April 2024 mencapai 283.
Baca Juga
Sebelumnya, Dinas Pariwisata dan Budaya (Disparbud) Jawa Barat berupaya mendongkrak wisata dari Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayumajakuning) menjadi unggulan.
Upaya itu dilakukan salah satunya untuk mendukung aktivitas Bandara Kertajati di Kabupaten Majalengka.
Kepala Disparbud Jabar Benny Bachtiar mengatakan wilayah aglomerasi Ciayumajakuning memiliki sejumlah destinasi unggulan. Di antaranya, Palutungan di Kuningan, Situ Cipanten di Majalengka, dan wisata budaya di Kota/Kabupaten Cirebon.
"Ini supaya mereka itu ada keinginan untuk kembali lagi ke Jabar. Seperti bali kita tidak bosan-bosan datang lagi. Kami harapkan demikian," kata Benny.
Upaya itu, kata Benny, untuk mengurai wisatawan yang biasa bertandang ke Bogor maupun Bandung Raya untuk ke datang ke Ciayumajakuning. Setiap akhir pekan maupun momen libur panjang, kedua kawasan tersebut selalu mengalami kepadatan.
Selain itu, ada upaya pemerataan ekonomi bagi masyarakat di wilayah Jabar bagian timur.