Bisnis.com, BANDUNG--Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) mendorong maskapai membuka dan menambah rute penerbangan dari Bandara Kertajati, Majalengka.
Ketua Umum Amphuri Firman M Nur mengatakan potensi penerbangan haji dan umrah dari Kertajati sangat tinggi mengingat Jawa Barat menyumbang angka mayoritas haji dan umrah. Anggota Amphuri pun terbanyak kedua berasal dari Jawa Barat.
"Anggota Amphuri adalah perusahaan yang mereka memiliki jemaah umrah. Dari total 1,4 juta jemaah umrah. Sekitar 600 ribu adalah dari anggota Amphuri seluruh Indonesia," katanya di sela Munas Amphuri di Hotel Pullman, Bandung, Selasa (30/7/2024).
Pihaknya berharap dengan potensi yang demikian besar, Bandara Kertajati bisa menjadi bandara alternatif bahkan internasional untuk mengangkut jemaah umrah.
"Kemarin sudah dicoba oleh Kementerian Perhubungan dan itu baru dua airline, Garuda dan Lion yang terbang dari Kertajati. Namun yang lainnya belum," ujarnya.
Karena itu pihakya mendorong agar maskapai lain turut membuka rute yang sudah dilayani oleh Garuda dan Lion tersebut. Hal ini sekaligus mengurangi beban lalu lintas di Jakarta.
Baca Juga
"Kita berharap semua airlines yang terbang dari Soekarno-Hatta itu juga bisa terbang dari sini. Sehingga dari daerah Cirebon, Bandung dan sekitarnya lebih cepat kesini dan ini juga mengurangi traffic yang ada di Jakarta," tuturnya.
Firman mengatakan pihaknya sudah mengkomunikasikan harapan ini dengan Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan untuk segera direalisasikan. Pihaknya juga sudah berkunjung ke Bandara Kertajati untuk melihat layanan di sana.
"Kita juga sudah kunjungan disana, gimana layanan yang ada disana. Minimal mirip dengan bandara Jakarta. Orang ke bandara kadang bersama keluarganya, sekalian liburan. Kalau fasilitas lengkap, bukan hanya hotel, banyak pedagang juga, jalan bagus, Insya Allah itu clear," tuturnya.
Menurutnya potensi Bandara Kertajati melayani umrah nasional sangat besar mengingat fasilitas pendukung seperti akses tol, dan sudah melayani umrah dan haji.
"Umrah dan haji demand tinggi. Kami meyakini, 70% [pemasukan] airlines itu dari haji dan umrah terutama Garuda dan Saudia," tuturnya.
