Bisnis.com, BANDUNG — Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Kabupaten Sumedang akan mengembangkan ikan nila sebagai komoditas budi daya utama di dua daerah, yakni Kecamatan Buahdua dan Conggeang.
Ikan asing invasi atau Invasive Alien Spesies (IAS) asal Belanda ini akan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan ikan lantara proses perkembangbiakannya relatif cepat.
Kepala Bidang Perikanan Diskanak Sumedang Rudi Hadian mengatakan ikan nila juga memiliki daging lebih banyak dibagian pundaknya sehingga memudahkan bila dijadikan daging filet.
"Secara ekonomis ikan jenis ini lebih menguntungkan dari nila jenis lainnya, dan kalau hasil uji coba menunjukan hasil yang baik, bukan tidak mungkin jenis ikan nila ini akan dikembangkan di Kecamatan lainnya," jelas Rudi, Jumat (12/7/2024).
Menurut Rudi, budi daya ikan nila ini akan menjadi alternatif bagi pembudidaya ikan di Kabupaten Sumedang dalam meningkatkan pendapatan.
Apalagi jenis ikan nila ini memiliki peluang untuk di ekspor langsung ke Belanda sehingga memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi.
Baca Juga
Lebih lanjut dikatakan Rudi, untuk budidayanya ikan nila ini lebih cocok dengan sistem bioflok sehingga tidak memerlukan areal lahan yang luas.
"Kebetulan sistem budidaya ikan dengan bioflok ini telah menyebar hampir di semua Kecamatan, jadi kalaupun dicoba petani ikan tak akan mengalami kesulitan lagi," tambahnya.