Bisnis.com, INDRAMAYU - Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia (AB2TI) membangun mesin rice milling plant (RMP) dibangun di Desa Kalensari, Kecamatan Widasari, Kabupaten Indramayu.
Ketua AB2TI Dwi Andreas Santosa mengatakan mesin tersebut dibandung untuk tetap mendukung Kabupaten Indramayu menjadi daerah penghasil beras terbesar di tanah air. Pola hilirisasi pun diharapkan terealisasi dengan adanya mesin tersebut.
"Mesin tersebut memiliki kemampuan menggiling beras 20 ton setiap harinya. Nantinya, akan menjadi penopang suplai padi dan beras di Kabupaten Indramayu maupun nasional dengan pendekatan dari hulu hingga hilir," kata Dwi, Rabu (12/6/2024).
Dwi menyebutkan, mesim RMP yang dibangun oleh AB2TI sudah dilakukan di 25 provinsi dan 125 kabupaten di Indonesia. "Kami hadir untuk berkolaborasi dengan kebijakan pusat untuk mendukung ketahanan pangan," katanya.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki mengatakan Indramayu harus memiliki sistem produksi dari hulu hingga hilir dengan menerapkan corporate farming atau menerapkan ekosistem pertanian yang kuat.
Menurutnya, bila program tersebut berhasil, nantinya bakal direplikasi ke daerah lainnya. "Kami hitung anggarannya Rp5 miliar untuk 3 bulan ini sebagai stok beras dengan melibatkan para petani,” kata Teten.
Baca Juga
Selain itu, kata Teten, RMP yang dimiliki oleh para petani itu akan menguatkan ekosistem pertanian yang ada di Kabupaten Indramayu.
“Mari bersama-sama kembali membangun ketahanan pangan melalui ekosistem pertanian Indonesia berawal dari Kabupaten Indramayu,” ujar Teten.