Bisnis.com, BANDUNG -- Nilai impor Jawa Barat April 2024 mencapai US$0,94 miliar atau turun sebesar 10,40% dibandingkan dengan Maret 2024.
Hal ini dipengaruhi oleh turunnya impor Migas sebesar 55,84%, akan tetapi impor Nonmigas naik 5,85%. Bila dibandingkan dengan April 2023 terjadi peningkatan nilai impor sebesar 31,88%.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat Marsudijono mengatakan jika dilihat dari 10 golongan barang utama, nilai impor Nonmigas April 2024 Jawa Barat sebagian besar mengalami peningkatan dibanding Maret 2024 dan hanya empat golongan yang mengalami penurunan.
Apabila dilihat lebih rinci, tercatat pengingkatan terbesar dialami Golongan Kendaraan dan Bagiannya sebesar US$56,72 juta (131,31%), diikuti Golongan Kain Rajutan sebesar USD 26,72 juta (56,19 persen) serta Golongan Filamen Buatan sebesar US$17,82 juta (44,52%).
Ia menjelaskan, rata-rata nilai impor Nonmigas dari 13 negara mitra utama meningkat dibanding bulan sebelumnya.
"Walaupun disebabkan sebagian besar negara mitra utama impor Jawa Barat mengalami penurunan, namun beberapa negara asal impor terbesar mengalami kenaikan," jelas dia dalam Berita Resmi Statistik, di Kota Bandung, Senin (3/6/2024).
Baca Juga
Peningkatan terbesar berasal dari Tiongkok sebesar US$42,59 juta (21,15%), diikuti oleh Jepang yaitu sebesar US$41,32 juta (35,35%), serta Korea Selatan yaitu sebesar US$8,51 juta (7,80%).
Sementara itu, jika dilihat dari tujuan penggunaannya, impor Jawa Barat April 2024 dibandingkan Maret 2024, Barang Modal naik sebesar 39,93%.
Sedangkan Barang Konsumsi serta Bahan Baku/Penolong turun masing-masing 17,91% dan 14,23%.
Secara kumulatif Januari-April 2024 bahan baku/penolong dan barang konsumsi mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya masing-masing sebesar 1,37% dan 54,89%, sedangkan barang modal mengalami turun sebesar 1,08%.