Bisnis.com, CIREBON- Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Cirebon 2024 dipastikan akan berlangsung sengit dengan kehadiran empat pasangan calon yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Masing-masing pasangan calon membawa visi dan misi yang beragam untuk memajukan Kabupaten Cirebon.
Penetapan pasangan calon disertai dengan pembagian nomor urut menjadi penanda resmi dimulainya kontestasi politik ini.
Berikut profil lengkap keempat pasangan calon yang siap memperebutkan kursi Bupati dan Wakil Bupati Cirebon 2024-2029.
Pasangan Nomor Urut 1: Rahmat Hidayat-Imam Saputra
Rahmat Hidayat merupakan seorang purnawirawan polisi yang menyelesaikan pendidikan di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian pada tahun 1998. Ia mengakhiri kariernya dengan pangkat Brigadir Jenderal (Brigjen) dan menjabat sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Papua dari tahun 2022 hingga 2023.
Setelah pensiun pada 2023, Rahmat bergabung dengan Partai Perindo dan mencalonkan diri sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk periode 2024-2029.
Baca Juga
Imam Saputra, di sisi lain, merupakan perwira tinggi kepolisian dengan pangkat Komisaris Besar (Kombes).
Lulusan SMAN 1 Sumber, Cirebon, ini tidak hanya aktif dalam tugas kepolisian tetapi juga berperan dalam dunia olahraga. Ia menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Gunung Jati (PSGJ) Cirebon.
Pasangan ini mendapat dukungan dari koalisi partai politik Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Perindo, Partai Buruh, Partai Gelora, dan Partai Ummat.
Dukungan ini menjadi modal politik yang cukup kuat untuk bertarung di Pilkada Cirebon 2024.
Pasangan Nomor Urut 2: Imron Rosyadi-Agus Kurniawan
Pasangan nomor urut dua dipimpin oleh petahana, Imron Rosyadi, yang sebelumnya menjabat sebagai Bupati Cirebon. Imron memiliki latar belakang pendidikan dan juga pernah seorang penghulu hingga kepala Kementerian Agama.
Selama masa jabatannya, Imron fokus pada peningkatan infrastruktur, layanan publik, dan kesejahteraan masyarakat.
Sebagai pendampingnya, Agus Kurniawan adalah seorang mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Cirebon dan Kepala Desa Kedongdong Kidul.
Koalisi besar antara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai NasDem menjadi pendukung utama pasangan ini. Dengan pengalaman Imron sebagai petahana mereka optimistis dapat melanjutkan pembangunan yang telah berjalan.
Pasangan Nomor Urut 3: Wahyu Tjiptaningsih-Solichin
Pasangan ketiga adalah Wahyu Tjiptaningsih dan Solichin. Wahyu Tjiptaningsih sebelumnya menjabat sebagai Wakil Bupati Cirebon dan dikenal aktif dalam program pemberdayaan perempuan dan anak.
Dia juga merupakan istri dari Sunjaya Purwadisastra, Bupati Cirebon periode 2013-2018 yang terjerat operasi tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Sementara itu, Solichin adalah tokoh masyarakat yang aktif di berbagai organisasi sosial dan keagamaan. Solichin dikenal memiliki perhatian khusus terhadap pelestarian budaya lokal dan penguatan nilai-nilai agama dalam kehidupan masyarakat.
Pasangan ini diusung oleh Partai Gerindra, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang memiliki basis massa besar di Kabupaten Cirebon. Kombinasi pengalaman pemerintahan Wahyu dan pengaruh sosial Solichin diharapkan mampu menarik perhatian masyarakat.
Pasangan Nomor Urut 4: Mohamad Luthfi-Dia Ramayana
Pasangan terakhir adalah Mohamad Luthfi dan Dia Ramayana. Mohamad Luthfi sebelumnya menjabat sebagai Ketua DPRD Kabupaten Cirebon dan memiliki pengalaman luas di bidang legislatif.
Dia dikenal sebagai politisi yang vokal dan berkomitmen terhadap transparansi pemerintahan serta keberpihakan pada rakyat kecil.
Dia Ramayana, calon Wakil Bupati, merupakan seorang tenaga ahli di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Dia berkomitmen untuk memajukan sektor pariwisata di Kabupaten Cirebon, menjadikannya sebagai salah satu sumber pendapatan daerah yang potensial.
Pasangan ini diusung oleh Partai Golkar dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Dukungan dari dua partai besar ini memberikan keyakinan kepada pasangan Luthfi-Dia untuk bersaing secara serius dalam Pilkada Kabupaten Cirebon.
Persaingan Ketat Menuju 27 November 2024
Masing-masing pasangan membawa program unggulan yang diharapkan mampu menjawab berbagai tantangan yang dihadapi Kabupaten Cirebon, seperti ketimpangan pembangunan, pengangguran, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Masyarakat Kabupaten Cirebon diharapkan dapat memilih dengan bijak berdasarkan rekam jejak, visi, dan program kerja yang diajukan oleh masing-masing pasangan calon.
Pilkada 2024 ini tidak hanya menjadi ajang memilih pemimpin, tetapi juga menjadi momentum penting untuk menentukan arah pembangunan Kabupaten Cirebon lima tahun ke depan.