Bisnis.com, BANDUNG -- Nilai ekspor Jawa Barat pada April 2024 mencapai US$2,50 miliar atau turun 21,79% dibanding Maret 2024.
Namun jika dibanding April 2023, ekspor naik 10,84%. Penurunan ekspor April 2024 dibanding Maret 2024 disebabkan oleh turunnya ekspor Nonmigas sebesar 22,44% dengan kontribusi terhadap total ekspor mencapai 98,50%. Namun ekspor Migas naik sebesar 75,86%.
"Yang menarik migas mengalami kenaikan sebanyak 75,86%," jelas Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat Marsudijono, dalam Berita Resmi Statistik, di Kota Bandung, Senin (3/6/2024).
Ia menjelaskan, nilai ekspor 10 golongan barang utama pada April 2024, semua golongan mengalami penurunan dibanding Maret 2024.
Penurunan terbesar nilai ekspor April 2024 terjadi pada Golongan Kendaraan dan bagiannya sebesar US$105,54 juta (16,26%), diikuti oleh Golongan Mesin dan Perlengkapan Elektrik sebesar US$86,50 juta (18,99%) serta Golongan Mesin dan Peralatan Mekanis sebesar US$71,41 juta (27,51%).
"Ekspor Jawa Barat sangat ditentukan oleh ekspor Nonmigas utamanya dari Sektor Industri Pengolahan yang berkontribusi hingga 98,34%," ungkap dia.
Baca Juga
Menurutnya, kinerja ekspor sektoral April 2024 dibanding bulan sebelumnya, ada tiga sektor yang mengalami penurunan, sisanya mengalami peningkatan. Yakni sektor Pertanian, Sektor Industri Pengolahan dan Sektor Pertambangan lainnya masing-masing turun 54,11%, 22,20%, dan 49,08%, sedangkan Sektor Migas naik sebesar 75,86%.
Sementara itu, Pangsa pasar terbesar ekspor Nonmigas April 2024 adalah ke Amerika Serikat, yaitu US$412,94 juta, disusul Filipina US$193,76 juta, dan Jepang sebesar US$160,92 juta dengan kontribusi ketiganya mencapai 31,17%.
Ekspor Nonmigas pada April 2024 ke negara tujuan utama secara total turun dibanding bulan sebelumnya. Bila dilihat lebih rinci, semua negara tujuan mengalami penurunan.
Penurunan terbesar dialami Amerika Serikat sebesar US$132,94 juta (24,35%), disusul Jepang sebesar US$83,82 juta (34,25%) dan Vietnam sebesar US$64,21 juta (33,41%).
Kemudian, volume ekspor pada April 2024 juga mengalami penurunan sebesar 19,83% dengan besaran mencapai 621,62 ribu ton dibanding bulan sebelumnya 775,35 ribu ton. Hal ini kata dia dipengaruhi oleh turunnya volume ekspor Nonmigas sebesar 25,05% dengan kontribusi terhadap total sekitar 93,20%. Sedangkan volume ekspor Migas naik 99,20% dengan kontribusi sebesar 6,80% terhadap total volume ekspor.