Bisnis.com, BANDUNG--Dalam periode Januari-Maret (Triwulan I) tahun 2024, Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi sebesar Rp401,5 triliun.
Provinsi Jawa Barat masih menempati peringkat pertama dengan realisasi Rp64,7 triliun dan Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta pada posisi kedua dengan nilai Rp58,4 triliun.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Barat Nining Yulistiani mengatakan posisi Jawa Barat ditopang tingginya realisasi Penanaman Modal Asing (PMA).
"Realisasi investasi untuk PMA triwulan I 2023 di Jawa Barat yang ditanamkan oleh para investor sebesar Rp41,08 triliun atau US$1,8 miliar," katanya di Bandung, Senin (6/5/2024).
Dengan kurs US$ 1 = Rp15.000 sesuai dengan APBN 2024 menurutnya realisasi PMA meningkat Rp12,9 triliun atau US$839,1 juta dari periode investasi yang sama pada tahun 2023 sebesar Rp28,1 triliun.Nining juga mencatat PMA mendorong jumlah penyerapan tenaga kerja Indonesia sebesar 37.781 orang atau turun 8.504 orang dari periode yang sama tahun 2023 sebesar 46.285 orang.
Sementara di satu sisi jumlah proyek LKPM PMA meningkat dari 5.853 proyek LKPM pada periode triwulan I tahun 2023, menjadi 8.080 proyek LKPM pada triwulan I tahun 2024. "Jumlah proyek naik 2.227 proyek LKPM," katanya.
Baca Juga
Lokasi yang paling besar jumlah investasi PMA di Jawa Barat, terpusat di Kabupaten Karawang sebesar US$976,6 juta atau Rp14,64 triliun. Kemudian sektor yang paling besar jumlah investasi PMA di Jawa Barat, ditanamkan pada sektor Industri Pengolahan sebesar Rp22,6 triliun atau 55,08%.
"Untuk lokasi yang paling besar penyerapan tenaga kerja PMA di Jawa Barat, ditanamkan di Kabupaten Sukabumi sejumlah 11.738 orang atau 31,07%," pungkasnya.