Bisnis.com, BANDUNG – Program kemitraan antara Paranje dan Pondok Pesantren Al-Idrisiyah, Karawang yang digagas oleh PT ASputra Perkasa Makmur (ASPM) telah mencapai keberhasilan yang signifikan.
Melalui kerja sama strategis antar pihak Paranje dan Pengurus Pondok Pesantren sejak 2021, program ini telah sukses menghasilkan total bagi hasil mitra hampir Rp1 miliar.
Sebagai informasi, istilah Paranje merupakan kosa kata bahasa Sunda yang artinya kandang ayam. Program Paranje hadir atas dasar semangat pemberdayaan masyarakat berbasis kemitraan antara perusahaan dan petani UKM dalam bidang industri peternakan ayam broiler.
Pendekatan kemitraan yang terjalin tidak hanya berdampak terhadap nilai ekonomi yang positif, melainkan juga terhadap kehidupan sosial dan pendidikan bagi para santri serta masyarakat sekitar.
“Alhamdulillah, dari 8 kandang yang beroperasi saat ini telah sukses mencapai total bagi hasil mitra sebesar Rp912 juta serta melampaui target awal yang diharapkan,” ujar Direktur PT ASputra Perkasa Makmur, Aif Arifin Sidhik dalam press release Senin (6/5/2024).
Aif merupakan pengusaha muda asli Kabupaten Kuningan dengan latar belakang pendidikan dari Fakultas Peternakan IPB University dan Magister of Science di University of Strathclyde UK.
Direktur ASPM itu menjelaskan bahwa tren konsumsi daging ayam (kilogram) terus meningkat per tahunnya, seperti pada 2022 dan 2023 telah terjadi lonjakan peningkatan dari 7,98 per kapita menjadi 8,22 per kapita.
Baca Juga
“Kita optimis dapat berkontribusi dalam peningkatan konsumsi protein hewani masyarakat dengan meningkatkan produksi daging ayam melalui sistem kemitraan Paranje,” ungkapnya.
Keberhasilan program Paranje bersama Ponpes Al-Idrisiyah serta mitra lainnya akan terus dikembangkan. Setelah sukses membangun kemitraan di daerah Jawa Barat, ASPM saat ini bersiap melebarkan sayap kemitraannya ke berbagai daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
“Paranje berkomitmen untuk membuka kesempatan kemitraan ke berbagai daerah seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, bahkan berbagai daerah potensial lainnya di Indonesia,” pungkasnya.