Bisnis.com, CIREBON- PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengantisipasi 10 potensi bencana di jalur kereta api wilayah Daerah Operasi (Daop) 3 Cirebon. Upaya itu dilakukan untuk kelancaran selama masa arus mudik Lebaran 2024.
Manager Humas Daop 3 Cirebon, Rokhmad Makin Zainul menyebutkan, dari 10 titik potensi bencana di wilayah Daop 3 Cirebon, sebanyak enam titik berpotensi banjir dan empat titik lainnya terancam terkena bencana pergerakan tanah atau kontur tanah labil.
Titik potensi banjir ada di BH (Jembatan) 1085 KM 220 +700 s.d KM 220+800 antara Stasiun Cirebon Prujakan-Waruduwur, BH (Jembatan) 915 KM 187+600 s.d 187+700 antara Stasiun Babakan-Losari, BH (Jembatan) 812 KM 161+600 s.d 161+700 antara Stasiun Brebes-Tanjung.
Kemudian, BH (Jembatan) 883 KM 252+500 s.d KM 252+800 antara Stasiun Ciledug-Ketanggungan, BH (Jembatan) 941 KM 264+7-- s.d 264+800 antara Stasiun Ciledug-Ketanggungan, dan BH (Jembatan) 827 dan 831 KM 243+200 s.d 243+600 antara Stasiun Sindanglaut-Ciledug.
Sementara titik kontur tanah labil berada di KM 148+600 s.d 151+700 Jalur Hulu & Hilir antara Stasiun Haurgeulis–Cilegeh, KM 234+100 s.d 234+400 Jalur Hulur antara Stasiun Luwung-Sindanglaut, KM 274+100 s.d 274+200 Jalur Hulu antara Stasiun Ketanggungan-Larangan, dan KM 175+000 s.d 176+100 Jalur Hilir antara Stasiun Telagasari-Jatibarang.
"Kami siaga memetakan daerah-daerah pemantauan khusus di lintas wilayah kerja Daerah Setidaknya terdapat 10 titik daerah pemantauan khusus lokasi potensi banjir dan lokasi kontur tanah labil," kata Zainul di Kabupaten Cirebon, Kamis (28/3/2024).
Baca Juga
Di titik tersebut, kata Zainul, pihaknya melakukan upaya untuk meminimalisir potensi bahaya mulai dari normalisasi saluran air dari tumpukan sampah, perkuatan penahan tanah lokasi rawan ambles, pemasangan bronjong, hingga penempatan alat material untuk siaga (AMUS) di 17 titik.
Belasan titik ada di Stasiun Pabuaran, Pasirbungur, Pegaden Baru, Haurgeulis, Terisi, Jatibarang, Arjawinangun, Cirebon, Cirebon Prujakan, Babakan, Tanjung, Bulakamba, Brebes, Sindang Laut, Ciledug, Ketanggungan, dan Songgom.
"AMUS sengaja disiapkan untuk mengantisipasi banjir dan ambles dilokasi. Alat material untuk siaga sendiri merupakan alat bantu darurat yang terdiri dari peralatan kerja dan material, diantaranya bantalan rel dan batu balas. Persiapan tersebut untuk tindakan cepat ketika terjadi gangguan," katanya.
Selain itu, imbuh Zainul, Daop 3 Cirebon juga menugaskan untuk terus melakukan pemantauan di titik-titik rawan bencana. Diharapkan memberikam kenyamanan masyarakat untuk melakukan perjalanan mudik lebaran.
Selama masa angkutan lebaran, pihaknya pun menyiapkan armada sarana yang andal baik lokomotif dan kereta.
"Kami menyiapkan 14 sarana Lokomotif, untuk seri CC 201 sebanyak 4 Lokomotif dan CC 206 sebanyak 10 lokomotif. Sedangkan untuk sarana kereta, Daop 3 menyiapkan 60 armada kereta untuk 2 Trainset KA Argo Cheribon relasi Cirebon-Gambir, 2 Trainset untuk KA Ranggajati relasi Cirebon-Jember, dan 2 Trainset untuk KA Argo Cheribon tambahan relasi Cirebon-Gambir," katanya.
Konten ini merupakan bagian dari pemberitaan program Safari Ramadan, yang disponsori oleh Bank Jabar Banten (BJB), Bank Syariah Indonesia (BSI), dan JNE.