Bisnis.com, GARUT - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat (Disperindag) Jawa Barat memproyeksikan Kabupaten Garut menjadi sentra industri hasil tembakau.
Kepala Disperindag Provinsi Jawa Barat Noneng Komara Nengsih mengatakan Jawa Barat berperan 28% terhadap terhadap produktivitas industri tembakau di Indonesia.
Menurut Noneng, Kabupaten Garut pun menjadi salah satu daerah dengan produksi tembakau terbesar di Jabar. Luas perkebunan komoditas tersebut mencapai sekitar 4.105 hektare.
"Kabupaten Garut sebagai tempat didirikannya sentra industri hasil tembakau karena Kabupaten Garut merupakan daerah terbesar penghasil tembakau di Provinsi Jawa Barat. Oleh sebab itu, dengan adanya sentra itu diharapkan dapat menambah pendapatan bagi daerah," kata Noneng, Senin (18/3/2024).
Noneng menuturkan, menjadikan Garut sebagai industri hasil tembakau bakal menaikkan angka kontribusi Jawa Barat terhadap industri di Indonesia menjadi 48% pada 2045 nanti.
"Kami akan membuat sentra ini yang pertama kali di Jawa Barat. Pembangunan dilakukan mulai 2025," kata Noneng.
Baca Juga
Pj Bupati Garut, Barnas Adjidin mengharapkan, rencana pembangunan sentra tersebut diharapkan berjalan lancar dan memberikan dampak positif untuk warga Kabupaten Garut.
Menurut Barnas, Pemerintah Kabupaten Garut pun mendukung dan bakal mengeluarkan kebijakan terkait pembangunan sentra itu.
"Sekarang lagi dibicarakan persiapan-persiapannya sehingga nanti apabila itu dilaksanakan itu sudah tetap. Nantinya, di sentra itu akan ada beberapa industri yang mengembangkan kualitas hasil tembakaunya, mulai dari cita rasa, kadar, dan proses pengolahan tembakau sehingga nantinya bisa dijual," kata Barnas.
Dalam catatan Badan Pusat Statistik (BPS), produksi di Kabupaten Garut pada 2023 mencapai 3.539 ton. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan 2022 yang hanya mampu menembus angka 2.988 ton.
Salah satu wilayah kecamatan yang berkontribusi besar terhadap produksi tembakau di kabupaten itu yakni Bayongbong. Kecamatan itu mampu memproduksi tembakau per tahunnya hingga 460 ton.