Bisnis.com, BANDUNG— Jelang Imlek, diperkirakan harga emas akan mengalami tren kenaikan.
Bahkan, saat ini harga emas melonjak lebih dari 20 poin dari pergerakan level US$2.030- US$2.040 per troy ounce menembus $2.060 per troy ounce usai Bank Sentral Amerika (The Federal Reserve) memutuskan untuk menahan suku bunga tetap pada Kamis (01/2/2024) dini hari WIB.
Head of Corpcomm & Market Analyst PT International Business Futures Andri Darmawan mengatakan inflasi yang terkendali dan tingkat lapangan kerja yang positif menjadi dasar acuan untuk tidak terlalu terburu-buru dalam memangkas suku bunga.
Pernyataan tersebut sempat mendorong dolar AS menguat. Tapi lemahnya data klaim pengangguran AS menyeret dolar AS ke bawah level 103 sehingga emas terbang.
Selain itu, ia menilai ada faktor lain terhadap harga emas di Februari ini yaitu, momen menjelang Imlek turut memengaruhi sinar harga emas karena biasanya permintaan emas yang tinggi.
Ditambah pula dengan konflik laut merah yang semakin memanas, kian mendorong keyakinan para investor untuk memburu emas dalam waktu dekat ini.
Baca Juga
Prediksi harga emas menjelang hari raya Imlek yang jatuh pada 10 Februari 2024 nanti adalah bullish atau naik. Level terdekat yang akan disentuh adalah US$2.070 per troy ounce.
“Jika berlanjut maka harga akan kembali menanjak hingga ke US$2.100 per troy ounce. Semua bergantung pula pada hasil data Non Farm Payroll hari ini,” ujar Andri, Jumat (2/2/2024).
Jika hasil data pasar tenaga kerja turun, dan tingkat pengangguran naik maka emas dipastikan akan melanjutkan reli ke atas, namun bila sebaliknya. Maka, emas bisa terseret jatuh ke level IS$2.030-US$2.020/ troy ounce.
“Saya menyarankan trader memasang posisi buy pada level US$2.045-US$2.055 troy ounce dengan target US$2.070 – US$2.090 per troy ounce. Saatnya meraih cuan dari momen imlek,” tutup Andri.