Bisnis.com, KUNINGAN - Produktivitas pertanian kopi robusta asal Kabupaten Kuningan menurun pada 2023 akibat kemarau panjang dampak fenomena el nino pada tahun tersebut.
Berdasarkan catatan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan, pada 2023 produksi kopi robusta di Kuningan seluas 1.486 hektare. Sementara pada 2022 sekitar 1.566 hektare.
Dari segi kuantitas produksi, jumlah kopi robusta yang berhasil dipanen pada 2023 sebanyak 442,20 ton. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan 2022 yang menembus angka 471,6 ton.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan Wahyu Hidayah menyebutkan kopi robusta menurun pada 2023 akibat kemarau panjang yang membuat bunga kopi gugur dan tidak berbuah.
“Luas areal tanaman menghasilkan kopi robusta meningkat signifikan di tahun 2023, namun karena produktivitasnya rendah jumlah produksi di tahun 2023 hanya meningkat sedikit dibandingkan tahun 2022,” kata Wahyu di Kuningan, Rabu (17/1/2024).
Wahyu menyebutkan, hasil produksi kopi robusta dari Kabupaten Kuningan sebanyak 30% diserap oleh konsumen lokal wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayumajakuning).
Baca Juga
Kemudian, 55% produksi dipasarkan ke be beberapa kota di Provinsi Jawa Barat, terutama Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Garut. Sementara, 15% lainnya dipasarkan di luar provinsi.
Menurut Wahyu, Kabupaten Kuningan memungkinkan untuk mengekspor kopi robusta karena memiliki kualitas yang baik. Hal ini seiring meredanya dampak fenomena el nino.
“Robusta kami diminati pasar global dan beberapa petani kopi robusta pernah menjadi supplier exportir ke Negara Amerika dan Turki di tahun 2021-2022,” kata Wahyu.