Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sumedang Masih Diguncang Gempa Susulan, Ini Kata BMKG

Gempa terakhir tercatat terjadi pada pukul 20.17 WIB dengan kekuaran 2,8 skala Richter dengan kedalaman  pusat gempa 6 kilometer.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, BANDUNG -- Intensitas gempa di Kabupaten Sumedang masih terjadi hingga Rabu (10/1/2024). Gempa terakhir tercatat terjadi pada pukul 20.17 WIB dengan kekuaran 2,8 skala Richter dengan kedalaman  pusat gempa 6 kilometer.

Gempa bumi pertama kali terjadi dan berpusat di Kabupaten Sumedang yakni pada Minggu (31/1/2024) pukul 07.35 WIB. 

Setelah gempa pertama tersebut, rentetan gempa terjadi hingga 21 kali dan terparah terjadi pada gempa ketiga yang memiliki daya rusak tinggi, yakni terjadi tepat sebelum pergantian tahun 2023 menuju 2024, Minggu (31/1/2024) pukul 20.34 WIB.

Gmpa berkekuatan 4,8 skala Richter mengguncang daerah perkotaan Sumedang yang berdampak pada kerusakan ratusan rumah warga.

Meski memiliki daya yang relatif rendah, namun gempa bumi yang berpusat di Sumedang ini berkarakteristik gempa kerak dangkal. Artinya, meski daya tersebut kecil, namun pergerakan kerak dangkal yang terletak di zona tanah lunak dan dangkal memerparah dampak kerusakan dari goncangan tersebut.

Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Bandung Teguh Rahayu menjelaskan fenomena ini merupakan hal lumrah terjadi dimana terjadi gempa susulan setelah kejadian gempa merusak.

Ia menjelaskan, hal ini terjadi lantaran lempeng atau sesar masih mencari posisi kesetimbangan.

"Sehingga akan bergerak sampai posisi yang setimbang," jelas dia kepada Bisnis, Kamis (11/1/2024).

Meski demikian, ia mengatakan meskipun gempa susulan masih terjadi, biasanya gempa susulan tidak akan sebesar gempa utamanya.

Untuk itu ia mengimbau masyarakat jangan panik berlebih terkait gempa susulan yang masih terjadi di Sumedang pasca gempa merusak yang terjadi pada malam pergantian tahun baru. 

Namun, ia juga mengingatkan masyarakat tetap waspada dengan mengindahkan imbauan dari pemerintah daerah terkait migitasi bencana gempa agar menghindarkan dari adanya korban jiwa.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dea Andriyawan
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler