Bisnis.com, BANDUNG -- Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) mendorong pelaku ekspor mulai menggarap potensi ekspor dari industri hijau seperti produk pertanian dan mebel.
Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) GPEI Jawa Barat Abdul Sobur mengatakan saat ini realisasi ekspor dari sektor tersebut masih rendah, yakni di bawah 5%. Sehingga masih ada ruang tumbuh bagi dunia ekspor di Jawa Barat untuk menopang capaian nasional.
"Di Jawa Barat itu potensinya masih sangat besar, cuma memang literasinya aja yang belum optimal," jelasnya di Bandung, Senin (18/12/2023).
Menurut Abdul, beberapa sektor pertanian yang kini memiliki potensi besar untuk dioptimalkan adalah tanaman rempah, buah-buahan dan umbi-umbian yang memang permintaannya tinggi. Belum lagi produk mebel, yang permintaannya sangat tinggi.
"Padahal kita itu di sini semua udah diuntungkan dengan kondisi alam kita yang memungkinkan komoditas itu bisa dikembangkan," jelasnya.
Sehingga, sektor tersebut harus menjadi perencanaan jangka panjang untuk mengembalikan identitas negeri yang memang berpotensi di sektor tersebut.
Baca Juga
"Kita itu hampir semua rempah yang dibutuhkan dunia itu bisa tumbuh subur di sini," ungkapnya.
Saat ini, kata dia, kinerja ekspor Jawa Barat memang masih ditopang oleh sektor manufaktur dan garmen. Sehingga, dengan proyeksi pertumbuhan ekspor dari sektor pertanian ini akan memungkinkan akselerasi nilai ekspor Jawa Barat.
"Tidak apa-apa kalau Jawa Barat saat ini masih didominasi oleh manufaktur dan garmen, tapi nanti sektor ini bisa menopang nilai ekspor Jawa Barat," imbuhnya.
Salah satu daerah yang kata dia memiliki potensi besar untuk mengoptimalkan komoditas rempah adalah Jawa Barat bagian selatan.
"Itu kan bisa tuh dioptimalkan, jadi potensi yang ada itu bisa direalisasikan, karena dari hulu ke hilirnya kita dapat," jelasnya.