Bisnis.com, BANDUNG--Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat menemukan adanya pelanggaran terkait keamanan pangan saat menggelar inspeksi ke pasar tradisional Bandung Trade Mall (BTM) Cicadas, Bandung.
Inspeksi dilakukan tim gabungan dalam rangka pengawasan dan pembinaan, perlindungan konsumen menjelang Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN) Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Kadisperindag Jabar Noneng Komara Nengsih mengatakan pihaknya melakukan pengawasan secara terpadu baik dengan Polda, BPOM dan Dinas Kesehatan, DKPP.
Dalam pengawasan pihaknya melihat dan memeriksa sejumlah sampel mulai dari daging, sayuran hingga bahan makanan.
"Alhamdulillah hasilnya untuk daging sapi tidak tercampur. Kemudian pada daging ayam tidak ada boraks. Demikian juga bakso negatif tidak ada boraks sayuran juga negatif pestisida. Cuma ada beberapa formalin di teri Medan dan mi," katanya kepada wartawan di Pasar BTM, Bandung, Senin (18/12/2023).
Noneng memastikan akan melayangkan surat teguran ke pasar untuk menindaklanjuti temuan tersebut, dan produk yang ditemukan zat berbahaya akan segera ditarik.
Baca Juga
Indag Jabar juga akan mengecek di pasar yang lain termasuk di 27 Kabupaten/Kota Jawa Barat guna memastikan adanya temuan yang sama.
"Jangan-jangan sama seperti itu supaya menjadi perhatian baik untuk produsen maupun pedagangnya untuk hati-hati dalam menjual barang tersebut," katanya.
Dia menyebutkan bagi pedagang yang ditemukan menjual barang dagangannya mengandung zat berbahaya maka pihaknya akan melakukan teguran dan menarik barang dagangannya. "Tentu saja kami melakukan teguran dan men-take down barang dagangannya," katanya.
Selain itu, pihaknya juga menerjunkan satu unit mobil laboratorium untuk mengecek kadar zat yang terkandung dalam barang yang di jual di pasaran.
"Tapi biasanya tidak terpadu.Jadi masing-masing ada pengujiannya sendiri baik di Disperindag maupun DKPP. Tapi secara berkala kami bersama-sama melihat kandungan makanan tersebut,"jelasnya
Berkenaan dengan harga, Noneng menyebutkan sampai saat ini di 27 pasar Kabupaten/Kota Jawa Barat terjadi penurunan harga. Misalnya, cabai dan beras.
"Cuma bawang merah ada sedikit kenaikan harga karena menjelang natal dan tahun baru,"ujarnya
Noneng mengungkapkan antisipasi kenaikan harga tersut maka Pemdaprov Jabar melakukan operasi pasar berubsidi (Opadi) di beberapa kabupaten/kota yang mengalami inflasi tinggi.
Langkah tersebut dilakukan untuk intervensi harga yang saat ini masih berjalan di Cirebon dan Kota Tasikmalaya.
"Ini sudah dilakukan dari Minggu kemarin seperti untuk cabai, beras, minyak goreng dan pasir," katanya.
Bahkan, Pemda setempat melakukan bazar murah dan operasi pasar bersubsidi termasuk memotong rantai pasok dari komoditas tersebut. "Tapi dalam waktu dekat akan ada panen cabai. Diharapkan bisa menurunkan harga cabai,"ungkapnya
Noneng menambahkan pihaknya juga mengoptimalkan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) yang dikelola Agro Jabar.