Bisnis.com, SUMEDANG -- Pemerintah Kabupaten Sumedang akan mendata ibu hamil berisiko untuk mewujudkan zero new stunting.
Hal tersebut disampaikan Penjabat (Pj) Sekda Sumedang Tuti Ruswati memimpin Rapat Evaluasi Sinergitas dan Harmonisasi untuk Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Sumedang, Kamis (16/11/2023).
Salah satu upaya pendataan ibu hamil berisiko ini adalah program dan kegiatan yang akan dipersiapkan untuk penurunan stunting
"Kami kumpulkan seluruh tim percepatan penurunan stunting di Sumedang untuk menyiapkan program dan kegiatan yang harus lebih fokus untuk penurunan stunting," ujar Tuti.
Menurutnya, program dan kegiatan penurunan stunting tidak hanya dari sisi administrasi saja, tetapi betul-betul yang bisa menembak terhadap sasaran baik itu ibu hamil maupun balita stunting.
"Kami juga mengevaluasi program dan kegiatan yang sudah ada, apakah isinya menembak atau tidak," ujarnya.
Baca Juga
Tuti berharap dengan evaluasi ini, tahun 2024 mendatang target zero new stunting bisa terwujud.
"Karena dengan program zero new stunting diharapkan, stunting yang sekarang bawaan dari sebelumnya, sedikit demi sedikit bisa keluar dari stunting-nya di usia 5 tahun. Ada waktu dari 0 sampai 5 tahun untuk mengintervensi agar yang sudah ada gejala stunting-nya bisa baik pada usia diatas 5 tahun," harapnya.
Menurut Tuti, untuk menjaga keberlangsungan target zero new stunting maka harus menekan setiap kelahiran ibu melahirkan dipastikan tidak ada stunting baru.
"Kami juga akan membuat satu kartu ibu hamil. Semua ibu hamil di Sumedang yang berisiko tinggi didata, salah satunya menggunakan smart watch Sinurmi yang akan dibagikan," katanya.