Bisnis.com, BANDUNG -- Pemerintah Kabupaten Sumedang menerima kunjungan sejumlah investor ke Bendungan Cipanas di Ujungjaya Kabupaten Sumedang usai gelaran Rebana Expo akhir pekan lalu.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sumedang Kemal Idris mengatakan beberapa hari lalu pihaknya mendampingi investor yang melihat langsung kawasan Bendungan Cipanas.
"Kemarin para investor dibawa oleh BP Rebana ke Bendungan Cipanas," ungkap dia kepada Bisnis, Selasa (14/11/2023).
Ia mengakui memang sejumlah investor domestik maupun luar negeri mulai menghitung peluang untuk berinvestasi di Sumedang, salah satu yang diminati adalah Bendungan Cipanas.
Menurutnya Bendungan Cipanas Ujungjaya ini memang menjadi primadona bagi investor sekot0r energi baru terbarukan (EBT). Pasalnya Bendungan Cipanas memiliki kapasitas tampung sebesar 250,81 juta m3 atau 10 kali lebih besar dari Bendungan Kuningan yang telah diresmikan Presiden Joko Widodo pada Agustus 2021 lalu.
Dengan kapasitas tampung yang besar tersebut, Bendungan Cipanas diproyeksikan dapat memenuhi air baku untuk kawasan industri di Kabupaten Sumedang sebesar 650 liter/detik dan kebutuhan air minum masyarakat Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu sebesar 200 liter/detik.
Baca Juga
Untuk diketahui, Bendungan multifungsi ini juga bermanfaat untuk menyuplai air irigasi pertanian di Kabupaten Sumedang dan Indramayu seluas 9.273 hektare, khususnya di Daerah Irigasi (DI) Cipanas, Cikawung, dan Cibunut.
Dukungan air irigasi dari bendungan diharapkan dapat meningkatkan intensitas tanam para petani. Sebelumnya, para petani di daerah irigasi tadi menggunakan metode tadah hujan yang hanya menghasilkan satu kali panen dalam setahun.
Dengan luas genangan 1.315,95 hektare, bendungan tipe urugan inti tegak ini juga dapat dimanfaatkan sebagai tampungan air pengendali banjir untuk wilayah Indramayu dan sekitarnya karena mampu mengurangi debit banjir sebesar 488 m3/detik serta memiliki potensi pembangkit listrik sebesar 3 MW.