Bisnis.com, MAJALENGKA--Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jawa Barat Dedi Taufik menginstruksikan semua jajarannya berperan aktif dan berkolaborasi membantu warga yang terdampak kekeringan.
Dedi mengatakan masalah kekeringan ini menjadi salah satu prioritas yang harus diselesaikan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Hal ini pun dibahas oleh Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin.
“Masalah kebutuhan air saat kemarau ini menjadi penting, karena ini salah satu kebutuhan primer. Kami dari Bapenda siap berkolaborasi untuk menyelesaikan persoalan ini,” katanya di Bandara Kertajati, Majalengka, Selasa (10/10/2023).
Pihaknya mengaku sudah menginstruksikan kepada kepala Samsat untuk berkoordinasi dengan aparat pemerintah atau stakeholder setempat jika ada warga yang membutuhkan air.
Beberapa daerah sudah melakukan langkah-langkah mengirimkan bantuan air bersih untuk masyarakat. Ia mencontohkan, tim Samsat Majalengka dan BJB sudah mendatangi beberapa wilayah yang kekurangan air.
Salah satu daerah yang mereka datangi adalah Desa Cisambeng, Kecamatan palasah serta ke Desa Bongas Kulon dan Bongas Wetan.
Baca Juga
Dari informasi yang berhasil dihimpun, tim Samsat Majalengka mengirimkan 17 Mobil Tangki Air PDAM dengan kapasitas 6.000 liter. Semua itu terlaksana hasil Kerjasama dengan Satlantas Majalengka, Perwakilan Jasa Raharja Wil.Cirebon dan Bank BJB Cabang Majalengka.
Daerah lain adalah Ciamis. Tim Samsat Ciamis menyalurkan bantuan distribusi air bersih ke Desa Sukamantri Kecamatan Panjalu.
“Semua ini akan berjalan di semua daerah. Tentu ini bagian dari upaya pemerintah untuk mengatasi masalah kekeringan ini,” katanya.
Diketahui, Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin pun menyoroti masalah kekeringan di beberapa daerah. Salah satunya di Bekasi. Untuk urusan ini, pihaknya sudah mendistribusikan 5 juta liter air bersih. Jumlah itu akan terus bertambah.
Di sisi lain, agar krisis air bersih ini tidak kembali terulang pada musim kemarau mendatang, ia mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur penunjangnya sudah disiapkan, mulai dari perencanaan pembangunan bendungan hingga embung-embung dan juga sumur resapan.
Namun ia mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap menjaga kebersihan lingkungan selama musim kemarau ini, utamanya kebersihan drainase, sehingga ketika musim penghujan datang, drainase tidak tersendat dan mengakibatkan banjir.
“Untuk infrastruktur itu pasti ada, kalau bendungan perlu waktu. (Ada pula) Sumur resapan, embung-embung, ini sudah termasuk yang diprioritaskan untuk dibangun di Bekasi ini,” kata Bey.
“Dan kita juga harus ingat, pada saat kekeringan seperti ini kita juga jangan terlena. Kita harus membersihkan lingkungan, jangan sampai nanti pada saat kekeringan, kering, pada saat hujan malah banjir,” pungkas Bey.