Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kekeringan di Kabupaten Cirebon Meluas, Lebih dari 50.000 Warga Kesulitan Air Bersih

Berdasarkan data dari BPBD Kabupaten Cirebon, kejadian krisis air bersih yang dialami masyarakat terjadi di 15 desa dari 9 wilayah kecamatan.
Air bersih. /jibi
Air bersih. /jibi

Bisnis.com, CIREBON - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon menyebutkan kejadian krisis air bersih di wilayah kerjanya terus meluas.

Berdasarkan data dari BPBD Kabupaten Cirebon, kejadian krisis air bersih yang dialami masyarakat terjadi di 15 desa dari 9 wilayah kecamatan.

Belasan desa tersebut yaitu, Desa Windu Haji (Kecamatan Sedong), Karangwuni (Kecamatan Sedong), Sedong Kidul (Kecamatan Sedong), Windujaya (Kecamatan Sedong), Sedong Lor (Kecamatan Sedong, Sibubut (Kecamatan Gegesik), Mundu Pesisir (Kecamatan Mundu), 

Kemudian, Desa Karanganyar (Kecamatan Panguragan), Dukuh (Kecamatan Kapetakan), Desa Girinata (Kecamatan Dukupuntang), Slangit (Kecamatan Klangenan), Sampiran (Kecamatan Talun), Gempol (Kecamatan Gempol), Karanganyar (Kecamatan Karangwareng), dan Desa Seuseupan (Karangwareng).

Akibat kejadian tersebut, sebanyak 58.728 warga di belasan desa kesulitan mendapatkan air bersih.

Sub Kordinator Kebencanaan Ahli Muda Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon, Juwanda mengatakan, kemarau yang terjadi di Kabupaten Cirebon lebih parah dibandingkan daerah lainnya di utara Jawa Barat.

“Kabupaten Cirebon lebih parah mengalami kekeringannya. Sementara, musim hujan di diperkirakan terjadi di akhir Oktober hingga awal November nanti,” kata Juwanda di Kabupaten Cirebon, Rabu (13/9/2023).

BPBD Kabupaten Cirebon memprediksi, jumlah desa yang terkena dampak bencana kekeringan akan terus meluas.

Juwanda menyebutkan, hingga saat ini BPBD Kabupaten Cirebon sudah mendistribusikan bantuan air bersih untuk masyarakat di belasan desa terdampak.

"Sampai tanggal 10 September kami sudah kirim sebanyak 74 tangki atau 296.000 liter. Karena satu tangki isinya 4000 liter, jadi kalau dikalikan 74 totalnya 296.000 liter," kata Juwanda.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan bahwa 63 persen wilayah Indonesia saat ini telah memasuki musim kemarau. 

Hal ini seiring dengan hal tersebut, puncak fenomena El Nino juga diprediksi akan berlangsung pada Oktober 2023.

Secara lebih rinci, wilayah Indonesia yang telah memasuki musim kemarau antara lain Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara Barat, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Maluku Utara, hingga Papua Selatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper