Bisnis.com, CIREBON—Bencana kekeringan yang melanda Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menyebabkan produktivitas pertanian padi menurun.
Kepala Bidang Tanaman Pangan Distan Kabupaten Cirebon Samsina mengatakan, bencana kekeringan yang melanda menyebabkan masa tanam padi pada 2023 hanya bisa dilakukan sebanyak dua kali.
“Masa tanam padi yang normal dalam satu tahun itu tiga kali. Tetapi, melihat kondisi kekeringan seperti saat ini kayanya cuma dua kali saja,” kata Samsina kepada Bisnis.com di Kabupaten Cirebon, Kamis (7/9/2023).
Lahan pertanian padi yang dipastikan hanya bisa melakukan dua kali masa tanam sebagian besar berada di wilayah Kabupaten Cirebon bagian timur.
Lahan pertanian padi wilayah timur itu berada di Kecamatan Greged, Babakan, Mundu, Pangenan, Pabedilan, Gebang, Karangsembung, Pabedilan, Losari, Susukan Lebak, dan Sedong.
Samsina mengatakan, salah satu faktor yang menyebabkan belasan kecamatan tersebut hanya bisa dua kali masa tanam karena adanya pengeringin dari Bendung Cikeusik, Kabupaten Kuningan.
Baca Juga
“Saat suplai air berkurang, otomatis berpengaruh terhadap produktivitas,” kata Samsina.
Saat ini, Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon dijanjikan oleh Kementerian Pertanian mendapat benih padi untuk 1.500 hektare (Ha) sawah dan pompanisasi tata kelola air.
Bantuan tersebut untuk menjaga produktivitas pertanian padi di Kabupaten Cirebon tidak mengalami penurunan signifikan pada 2023 ini.
Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon mencatat, sekitar 545 Ha lahan pertanian padi/sawah di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat mengalami kekeringan akibat fenomena El Nino.
Ratusan hektare lahan pertanian tersebut menyebar dari wilayah timur hingga barat.
Luas lahan pertanian padi Kabupaten Cirebon itu 6.034,5 ha dan lebih dari 2.000 ha sawah bakal mengalami kejadian serupa dalam waktu dekat.