Bisnis.com, CIREBON—Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon mencatat sekitar 545 hektare sawah di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mengalami kekeringan akibat fenomena El Nino.
Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Nanang Ruhyana menyebutkan, ratusan hektare (ha) lahan pertanian tersebut menyebar dari wilayah timur hingga barat.
“Luas lahan pertanian padi Kabupaten Cirebon itu 6.034,5 ha dan sembilan persen itu sudah terkena dampak kekeringan,” kata Nanang di Kabupaten Cirebon, Rabu (6/9/2023).
Berdasarkan hasil penelusuran, kata Nanang, pihaknya menemukan 1.651 ha lahan yang rentan mengalami kekeringan dalam waktu dekat.
Saat ini, Distan Kabupaten Cirebon melakukan sejumlah langkah strategis untuk mengurangi dampak akibat fenomena tersebut, di antaranya, tata kelola air dan menyediakan alat penunjang air.
“Kami juga saat ini mencari sumber-sumber air yang bisa digunakan dan kalau sudah ada, bakal ditingkatkan kapasistasnya,” kata Nanang.
Baca Juga
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon menyebutkan, kejadian krisis air bersih di wilayah kerjanya terus meluas.
Berdasarkan data dari BPBD Kabupaten Cirebon, kejadian krisis air bersih yang dialami masyarakat terjadi di 12 desa dari 9 wilayah kecamatan.
Belasan desa tersebut yaitu, Desa Winduhaji (Kecamatan Sedong), Karangwuni (Kecamatan Sedong), Windujaya (Kecamatan Sedong), Sedong Kidul (Kecamatan Sedong), Sibubut (Kecamatan Gegesik), Dukuh (Kecamatan Kapetakan).
Kemudian, Desa Gempol (Kecamatan Gempol), Desa Slangit (Kecamatan Klangenan), Desa Girinata (Kecamatan Dukupuntang), Sampiran (Kecamatan Talun), dan Karanganyar (Karangwareng).