Bisnis.com, SUMEDANG—Pemerintah Kabupaten Sumedang menyiapkan sejumlah strategi pencegahan bencana kebakaran hutan dan lahan atau Karhutla serta kekeringan.
Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengatakan sejak pertengahan 2023 ini, curah hujan diprediksi menurun dan Indonesia berisiko mengalami kondisi lebih kering dibandingkan tiga tahun terakhir.
Dony mengatakan, selama bulan Juli hingga Agustus 2023 tercatat 53 kejadian karhutla dan 21 kebakaran rumah di Sumedang.
"Ini perlu diantisipasi agar tidak terjadi lagi kebakaran serupa. Kami mendorong BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) untuk menyiapkan rencana kontijensi Karhutla sehingga lebih terkoordinir dalam upaya pencegahan dan penanganannya dengan melakukan pemetaan daerah rawan kebakaran hutan dan lahan," paparnya.
Selain itu, ia juga meminta antisipasi pos lapangan di tingkat kecamatan atau desa dengan tugas patroli pencegahan Karhutla.
"Semua unsur terkait harus melaksanakan sosialisasi kepada kelompok masyarakat, termasuk BPBD melaksanakan sosialisasi dalam Rapat Mingguan di tiap kecamatan," ucap Dony.
Baca Juga
Menurut Dony, pihaknya akan meningkatkan koordinasi dengan unsur TNI, Polri dan Kejaksaan, mengingat sebagian besar penyebab Karhutla adalah ulah oknum.
"Pasang papan larangan melakukan pembakaran dan sanksi hukumnya, termasuk antisipasi kebencanaan di tempat wisata rawan bencana," tuturnya.
Terkait dengan fenomena El Nino yang akan berdampak kemarau panjang serta kekurangan air, Dony pun berencana akan melakukan rekayasa pengalihan saluran irigasi.
"Untuk mengatasi meluasnya kekeringan sawah yang ada di daerah Ujungjaya akibat tidak berfungsinya bendungan Cariang, maka kami menyiapkan dana dari pos dana tak terduga untuk mengalihkan saluran air dari Sungai Cipelang ke saluran primer," terangnya.
Dony menambahkan, Dinas Perdagangan, BPBD, Dinas Pertanian, dan Bulog harus menyiapkan ketersediaan stok pangan sehingga tidak terjadi inflasi.
"Apabila terjadi kenaikan harga pangan, maka segera lakukan gerakan pasar murah," katanya.