Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kekeringan Meluas, Kabupaten Cirebon Minta Diturunkan Hujan Buatan

Lebih dari dua bulan, daerah perbatasan Jawa Barat--Jawa Tengah itu tidak diguyur hujan.
Petugas dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan TNI AU melakukan persiapan modifikasi cuaca (hujan buatan) untuk penanggulangan bencana asap kebakaran hutan dan lahan di Bandara Halim Pedana Kusuma, Jakarta, Minggu (1/11/2015). /Bisnis-Abdullah Azam
Petugas dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan TNI AU melakukan persiapan modifikasi cuaca (hujan buatan) untuk penanggulangan bencana asap kebakaran hutan dan lahan di Bandara Halim Pedana Kusuma, Jakarta, Minggu (1/11/2015). /Bisnis-Abdullah Azam

Bisnis.com, CIREBON—Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Cirebon mengusulkan kepada Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk menyiapkan skenario modifikasi cuaca atau hujan buatan di Kabupaten Cirebon.

Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Nanang Ruhyana menyebutkan, lebih dari dua bulan, daerah perbatasan Jawa Barat--Jawa Tengah itu tidak diguyur hujan.

Dampak kejadian tersebut, kata Nanang, sekitar 545 hektare (ha) sawah dari total keseluruhan lahan seluas 6.034,5 ha mengalami kekeringan dan menghambat produktivitas.

“Kami akan membuat surat kepada BRIN untuk pengusulan pengadaan hujan buatan,” kata Nanang kepada Bisnis di Kabupaten Cirebon, Rabu (6/9/2023).

Sebelumnya, BRIN bakal menyiapkan skenario modifikasi cuaca sebagai upaya antisipasi El Nino di Indonesia. 

Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, menyampaikan bahwa hal tersebut merupakan instruksi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

 “Waktu ratas (rapat terbatas) mitigasi dampak El Nino dengan Presiden, salah satu penugasan kepada BRIN memang seperti itu,” kata Laksana.

Laksana memaparkan bahwa fokusnya adalah meminimalisir potensi kebakaran, mengingat tingginya risiko akan hal tersebut.

Sementara itu, dalam mengantisipasi kekeringan, dirinya mengungkapkan bahwa pengisian waduk-waduk menjadi salah satu hal yang dilakukan. 

Sebagaimana diketahui, fenomena El Nino berupa kenaikan suhu permukaan laut mengancam berbagai wilayah di Indonesia yang telah memasuki musim kemarau.

Beberapa wilayah tersebut ialah Pulau Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara Barat, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Maluku Utara, hingga Papua Selatan. Fenomena El Nino ini diperkirakan memuncak pada Agustus hingga Oktober 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Dinda Wulandari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper