Bisnis.com, CIREBON- Pemerintah Kabupaten Cirebon berupaya menjaga eksistensi Desa Tegalwangi sebagai salah satu sentra kerajinan rotan di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Wakil Bupati Cirebon Wahyu Tjiptaningsih mengatakan, sampai saat ini industri rotan di Desa Tegalwangi masih terus berjalan. Aktivitas tersebut dilakukan oleh industri rumahan hingga skala besar.
Hal tersebut, lanjut Wahyu, membuat desa tersebut merupakan salah satu daerah di Kabupaten Cirebon dengan jumlah pengangguran paling rendah.
“Contoh, di satu lokasi pembuatan rotan rumahan bisa memperkerjakan hingga 30 orang. Artinya, ini sangat membantu pemerintah dalam hal mengurangi pengangguran di Kabupaten Cirebon," kata Wahyu di Kabupaten Cirebon, Kamis (31/8/2023).
Pemerintah Kabupaten Cirebon, lanjut Wahyu, mendorong para pengusaha kecil bisa meningkatkan usahanya menjadi pengusaha yang lebih besar.
“Pengrajin rotan yang saat ini masih terus bertahan, meskipun sempat beberapa tahun dihantam pandemi covid-19, namun mereka mampu melaluinya,” katanya.
Baca Juga
"Mudah-mudahan, Kabupaten Cirebon yang sudah dikenal dari pengrajin rotannya bisa tetap eskis dan tetap bertahan dan jangan dipandang sebelah mata," sambungnya.
Kabupaten Cirebon menjadi salah satu bagian dari Kawasan Metropolitan Rebana. Industri rotan menjadi bagian untuk memajukan kawasan tersebut lantaran menyerap tenaga kerja lebih banyak dibandingkan komoditas industri lainnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah tenaga kerja komoditas industri rotan di Kabupaten Cirebon pada 2022 sebanyak 64.725 orang. Angka tersebut naik dibandingkan 2021 sebanyak 63.768 orang.
Jumlah unit Industri kerajinan rotan di Kabupaten Cirebon terus bertambah dalam lima tahun terakhir ini. Tercatat, pada 2019 ada 1.478 unit, 2020 1.480 unit, 2021 1.502 unit, dan 2022 sebanyak 1.525 unit.
Nilai produksi industri rotan dari Kabupaten Cirebon pada 2022 menembus angka Rp2,38 miliar. Angka tersebut terus mengalami kenaikan sejak sebelum pandemi Covid-19 atau 2019.