Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Literasi Keuangan Dorong Peningkatan Kapasitas UMKM di Sumedang

Ekosistem UMKM di Kabupaten Sumedang terus menggeliat sehingga diperlukan tingkat literasi keuangan yang seimbang agar pertumbuhan sektor UMKM bisa diakselerasi
Literasi keuangan untuk pelaku UMKM di Kabupaten Sumedang
Literasi keuangan untuk pelaku UMKM di Kabupaten Sumedang

Bisnis.com, SUMEDANG -- Ekosistem usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kabupaten Sumedang terus menggeliat, sehingga diperlukan tingkat literasi keuangan yang seimbang agar pertumbuhan sektor UMKM bisa diakselerasi. 

Platform Fintech Lending, Kredit Pintar berupaya untuk mendorong peningkatan kapasitas dan produktivitas usaha UMKM melalui kegiatan Kelas Pintar Bersama yang digelar di Kabupaten Sumedang. 

Brand Manager Kredit Pintar Puji Sukaryadi mengatakan literasi keuangan mutlak harus ditingkatkan di tengah iklim UMKM yang terus menggeliat. 

“Kelas Pintar Bersama merupakan kegiatan edukasi yang dipersembahkan oleh Kredit Pintar untuk komunitas UMKM guna meningkatkan literasi keuangan serta pemberdayaan wirausaha. Upaya ini dilakukan sebagai bentuk dukungan kami untuk mendorong peningkatan kapasitas UMKM sekaligus meningkatkan skala usaha," ungkap dia, Jumat (11/8/2023). 

Menurut dia, sejak 2022 lalu Kredit Pintar secara konsisten memasilitasi Kelas Pintar Bersama yang menjangkau berbagai daerah yang ada di Indonesia seperti salah satunya yaitu Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.    

Puji mengingatkan para pelaku UMKM untuk memerhatikan beberapa hal sebelum pengajuan pinjaman, antara lain mengambil limit sesuai dengan kebutuhan, menggunakan pinjaman untuk kebutuhan penting atau mendesak, bukan untuk foya-foya. 

Selain itu, ia juga mengingatkan para pelaku UMKM yang mengajukan pinjaman modal untuk meningkatkan produktivitasnya. 

Di Kredit Pintar sendiri, terdapat sekitar separuh dari total jumlah nasabah yang pinjamannya dipakai untuk kebutuhan modal usaha kecil atau pendidikan. Lalu terakhir yang juga sangat penting untuk menjadi perhatian yaitu disiplin membayar tepat waktu. 

“Melalui Kelas Pintar Bersama ini kami berharap ke depannya dapat semakin memotivasi semangat kewirausahaan para pelaku UMKM khususnya di Kabupaten Sumedang,” pungkas Puji.

Bertempat di Saung Teko, Jalan Raya Cimuja, Cimalaka, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Pelaku UMKM di Sumedang yang terdiri dari berbagai bidang usaha mulai dari kuliner, fesyen, hingga kerajinan tangan, diberi literasi keuangan dalam menjalankan usaha. 

Meilani Barkah Marjuki, Owner Yamin Pansos & Mahani Kue, yang juga merupakan Pendamping UMKM Jabar Juara berbagi pengetahuan dan memberikan motivasi kepada para UMKM Sumedang dengan membahas tema ‘Memulai Usaha dari Nol, Apakah Bisa?’

“Cari skill paling menonjol dari diri Anda. Apakah anda pintar memasak? mengajar? membuat sesuatu? atau punya hobi tertentu? Jadikan hal itu sebagai usaha atau bisnis anda. Lalu dapat juga mendapatkan ide bisnis dari mengamati sekitar dan cari masalah apa yang dihadapi banyak orang, kemudian ciptakan solusi dari permasalahan tersebut. Peluang usaha lainnya, dapat pula melalui sistem dropshipper, reseller, atau sebagai affiliate marketer,” jelasnya.

Selain edukasi dalam hal peningkatan kapasitas UMKM, dalam Kelas Pintar Bersama, Kredit Pintar juga menyosialisasikan literasi dan edukasi keuangan bagi UMKM, antara lain seperti disampaikan oleh Arsya Helmi, Regulatory Compliance Kredit Pintar yang juga menjadi salah satu pembicara dalam kesempatan ini.  

Arsya mengungkapkan saat ini masih banyak lapisan masyarakat yang belum terlayani oleh industri keuangan konvensional dikarenakan beberapa faktor seperti keterbatasan industri perbankan dalam menjangkau masyarakat di daerah tertentu, lalu terkendala juga dalam hal peraturan dan persyaratan berlapis saat ingin mengajukan kredit, dan lain-lain.

“Untuk itu, melalui keuangan digital inklusif, fintech lending atau pinjaman online, menjadi alternatif untuk membantu membuka akses keuangan yang lebih mudah. Membantu pemenuhan kebutuhan pembiayaan dalam negeri, serta mendorong distribusi pembiayaan nasional yang masih belum merata di 17.000 pulau yang ada di Indonesia," ungkap Arsya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dea Andriyawan
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper