Bisnis.com, BANDUNG—Potensi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Lido City turut dipromosikan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat kepada para investor.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan konsep KEK merupakan jawaban untuk mengejar ketertinggalan di suatu daerah. Belajar dari negara maju, KEK bisa mendongkrak perekonomian.
“Kenapa Dubai yang biasa saja menjadi luar biasa? Karena Dubai memperlakukan dirinya menjadi KEK, kita tiru,” katanya.
Menurutnya usulan KEK di Jawa Barat berbuah dimana di masa kepemimpinannya Lido City menyandang status KEK. “KEK pertama di Jawa Barat adalah Lido, berbasis pariwisata,” katanya.
Dengan menyandang status KEK, pengelola Lido menurutnya bisa menjamin lahan lebih murha, dan perizinan diatur langsung oleh pihak pengembang. Belum lagi adanya insentif pajak dan kaitannya dengan devisa pada negara.
Ridwan Kamil memuji desain Lido City yang menawan. Menurutnya dengan terbangunnya Tol Bocimi seksi II kawasan tersebut akan menarik kunjungan wisatawan lokal dalam jumlah besar.
“Kapan lagi ada kawasan dengan benefit itu? Peluang di Jabar itu besar, 50 juta penduduknya ingin piknik dan pariwisata, Lido adalah tempat paling komprehensif,” tuturnya.
Menawarkan potensi investasi hingga Rp30 triliun, Lido yang berada di Kabupaten Sukabumi ini diprediksi akan membuka banyak lapangan pekerjaan. Karena itu Ridwan Kamil menawarkan potensi tersebut pada investor. “Investor, mari kita sama-sama kembangkan,” ujarnya.
Bisnis Indonesia perwakilan Jawa Barat menggelar Program Jelajah Investasi dan Infrastruktur Jabar Juara 2023. Perjalanan jurnalistik ini turut didukung oleh Humas Jabar dan Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Barat, Dinas Sumber Daya Air (DSDA), Dinas Perumahan dan Pemukiman Jabar, Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR), Pemerintah Kabupaten Sumedang, Bank BJB, Migas Utama Jabar, Bank Indonesia Jawa Barat, EIGER dan JNE
