Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

18.000 Ha Tambak Udang di Indramayu Disulap Jadi Area Budi Daya Ikan Nila Salin

Program revitalisasi ini muncul sebagai solusi atas penurunan kualitas udang yang sebelumnya dibudidayakan di wilayah Indramayu.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, INDRAMAYU - Pemerintah melakukan revitalisasi 18.000 hektare tambak udang di Kabupaten Indramayu dengan mengubah lahan tambak tersebut menjadi area budi daya ikan nila salin.

Berdasarkan informasi, program revitalisasi ini muncul sebagai solusi atas penurunan kualitas udang yang sebelumnya dibudidayakan di wilayah tersebut. Sementara, permintaan pasar untuk nila salin yang terus meningkat menjadi salah satu alasan utama mengapa komoditas ini dipilih. 

Selain memiliki nilai ekonomi yang tinggi, nila salin juga dikenal dengan kemudahan dalam budi daya, yang memungkinkan nelayan lokal untuk terlibat langsung dalam pengelolaannya.

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu Edi Umaedi mengatakan revitalisasi akan dilakukan selama tiga tahun secara bertahap. 

Program ini mencakup sekitar 18.000 hektare dari total 22.000 hektare tambak yang ada di Kabupaten Indramayu. Pada tahap awal, 1.500 hektare tambak telah siap direvitalisasi, dengan data lengkap mengenai lokasi dan pemilik tambak yang sudah diserahkan ke pihak terkait.

“Dalam waktu dekat, kami akan menyelesaikan verifikasi tambahan 1.500 hektare lainnya. Dengan demikian, total area yang akan direvitalisasi menjadi 3.000 hektare,” kata Edi, Rabu (20/11/2024).

Beberapa kecamatan yang akan menjadi fokus revitalisasi budi daya nila salin antara lain Pasekan, Sindang, Indramayu, Losarang, dan Kandanghaur. 

Daerah-daerah ini dipilih karena memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi pusat budi daya nila salin yang produktif.

Selain memberikan manfaat ekonomi bagi nelayan lokal, program revitalisasi tambak ini juga diharapkan dapat berkontribusi pada ketahanan pangan nasional. 

Dengan meningkatnya produksi nila salin di Kabupaten Indramayu, diharapkan pasokan protein hewani untuk konsumsi masyarakat akan semakin stabil, mengurangi ketergantungan pada impor, dan memperkuat ketersediaan pangan dalam negeri.

“Keberhasilan program ini tidak lepas dari peran aktif seluruh pihak terkait, mulai dari pemerintah pusat dan daerah, perguruan tinggi, kelompok nelayan, hingga pembudidaya ikan. Kami berharap kolaborasi ini dapat memberikan dampak yang positif bagi kesejahteraan masyarakat dan ketahanan pangan Indonesia,” ujarnya.

Dengan revitalisasi tambak ini, diharapkan daya saing nelayan Indramayu akan semakin meningkat. Program ini tidak hanya menyediakan solusi bagi penurunan kualitas dan hasil tangkapan udang, tetapi juga menciptakan peluang baru bagi nelayan untuk memperoleh pendapatan yang lebih stabil dan berkelanjutan. 

Pemerintah daerah juga berencana untuk memberikan pelatihan teknis dan pendampingan kepada nelayan agar mereka dapat menjalankan budi daya nila salin secara optimal.

Sebagai daerah penghasil tambak terbesar di Pulau Jawa, Kabupaten Indramayu kini memiliki kesempatan untuk mengembangkan sektor perikanan yang lebih produktif dan berkelanjutan.

Dengan bantuan program revitalisasi ini, harapan untuk menciptakan ekosistem perikanan yang lebih maju dan memperbaiki kualitas hidup nelayan semakin nyata.

Kehadiran nila salin sebagai komoditas utama yang dikembangkan di wilayah ini tidak hanya menjanjikan keuntungan ekonomi, tetapi juga memberikan kontribusi nyata terhadap ketahanan pangan nasional. 

"Dengan berbagai persiapan yang matang, program revitalisasi ini diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lainnya dalam menghadapi tantangan di sektor perikanan," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hakim Baihaqi
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper